NASA Dapat Perintah Khusus dari Gedung Putih

Bumi dan Bulan.
Sumber :
  • First Post

VIVA Tekno – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA diminta Gedung Putih membuat standar zona waktu baru untuk Bulan pada 2026.

Siaga Perang Ukraina, Tentara Korut Nyamar Jadi Warga Rusia

Waktu Bulan Terkoordinasi (LTC) akan menetapkan referensi waktu resmi untuk membantu memandu misi Bulan di masa depan. Hal ini terjadi ketika muncul perlombaan antariksa abad ke-21.

Dalam memo tersebut, NASA diarahkan untuk bekerja sama dengan Departemen Perdagangan, Pertahanan, Luar Negeri, dan Transportasi untuk merencanakan strategi penerapan LTC pada 31 Desember 2026.

Bule Rusia Dideportasi, Overstay hingga Tak Bayar Tagihan RS Rp 33 Juta di Bali

Kerja sama internasional juga akan berperan, terutama dengan para penandatangan Perjanjian Artemis. Didirikan pada 2020, prinsip-prinsip tersebut merupakan seperangkat prinsip umum antara, saat ini, 37 negara yang mengatur prinsip-prinsip eksplorasi dan pengoperasian ruang angkasa.

Sayang, China dan Rusia bukan bagian dari kelompok itu. Gedung Putih ingin LTC berkoordinasi dengan Waktu Universal Terkoordinasi (UTC), standar yang digunakan untuk mengukur semua zona waktu di Bumi.

Indonesia di Atas AS dan Rusia dalam Hal Ini

Memonya menyatakan mereka menginginkan zona waktu baru untuk memungkinkan navigasi yang akurat dan upaya ilmiah.

“Jam yang kita miliki di Bumi akan bergerak dengan kecepatan berbeda di Bulan. Bayangkan jam atom di Observatorium Angkatan Laut AS (di Washington DC ibu kota AS). Mereka adalah detak jantung bangsa, yang menyelaraskan segalanya. Anda pasti menginginkan detak jantung di Bulan,” kata Kepala Komunikasi dan Navigasi Luar Angkasa NASA, Kevin Coggins, seperti mengutip situs Endgadget, Jumat, 5 April 2024.

Teori relativitas Einstein menyatakan, waktu berubah relatif terhadap kecepatan dan gravitasi. Hal itu mengingat gravitasi Bulan yang lebih lemah (dan perbedaan pergerakan antara Bulan dan Bumi).

Waktu bergerak sedikit lebih cepat di sana. Jadi, jam berbasis Bumi di permukaan Bulan akan tampak memperoleh rata-rata 58,7 mikrodetik per hari Bumi.

AS dan negara-negara lain merencanakan misi ke Bulan untuk meneliti, mengeksplorasi, dan membangun pangkalan untuk tempat tinggal permanen.

"Definisi waktu yang konsisten di antara para operator di ruang angkasa sangat penting untuk keberhasilan kemampuan kesadaran situasional ruang angkasa, navigasi, dan komunikasi, yang semuanya merupakan dasar untuk memungkinkan interoperabilitas di seluruh pemerintahan AS dan dengan mitra internasional," ungkap Wakil Direktur Keamanan Nasional OSTP Steve Welby.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya