Indonesia Mendapat 97 Ribu Serangan

Bendera Merah Putih.
Sumber :
  • Youtube Sekretariat Presiden

VIVA Tekno – Indonesia mendapat 97 ribu lebih serangan. Yang dimaksud di sini bukanlah serangan nyata dalam bentuk perang terbuka atau konvensional dari negara lain, melainkan phishing pada 2023.

Utusan Palestina di PBB Sebut Larangan UNRWA Upaya Israel Hapus Palestina

Rekayasa sosial ini 'mengumpan' dengan kepercayaan untuk mendapatkan informasi berharga. Ini bisa berupa apa saja, mulai dari login media sosial, hingga seluruh identitas Anda melalui nomor jaminan sosial Anda.

Skema ini mungkin mendesak pengguna untuk membuka lampiran, mengikuti tautan, mengisi formulir, atau membalas dengan informasi pribadi.

Serangan Udara Israel Hancurkan Bangunan Bersejarah Warisan Era Ottoman di Lebanon

Phishing adalah teknik terpercaya bagi hacker atau peretas dalam menyusup ke jaringan bisnis karena tingkat keberhasilannya.

Munculnya AI generatif justru membantu para hacker membuat pesan phishing atau sumber daya penipuan menjadi lebih meyakinkan korban.

AS Akan Mendukung Israel dan Pertahanannya jika Iran Balas Menyerang, Kata Juru Bicara Pentagon

"Akibatnya, menjadi sulit bagi orang untuk membedakan antara penipuan dan komunikasi yang sah," ungkap Manajer Umum Kaspersky untuk Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong.

Sebagai informasi, jumlah phishing keuangan ke Indonesia sebanyak 97.465 serangan. Hal ini membuat Indonesia berada di peringkat ketiga.

Filipina mencatat jumlah phishing keuangan tertinggi dengan 163.279 serangan di sepanjangan tahun lalu. Posisi kedua diikuti Malaysia dengan 124.105 serangan.

Sementara Vietnam ada di peringkat keempat dengan 36.130, serta Thailand dan Singapura, masing-masing mencatat jumlah phishing keuangan 25.227 dan 9.502 serangan.

Phishing keuangan adalah jenis phishing yang mengacu pada sumber daya palsu yang terkait dengan perbankan, sistem pembayaran, dan toko digital. Phishing sistem pembayaran mencakup halaman yang meniru merek pembayaran terkenal.

"Hacker menggunakan berbagai taktik, termasuk phishing keuangan, untuk menipu karyawan dan mengelabui mereka agar masuk menjadi korban serangan. Alat yang bisa membantu melindungi prusahaan dari kelalaian manusia menjadi penting, namun harus didukung dengan edukasi karyawan, pengembangan keterampilan, dan penguatan kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam mendeteksi serta merespons serangan siber," tegas Yeo.

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya