Ngeri, Roket Komersial Pertama Jepang Meledak Usai Lepas Landas
- Istimewa
Jepang – Percobaan peluncuran roket komersial pertama Jepang mengalami kegagalan dramatis hanya beberapa saat setelah lepas landas.
Dilansir dari BBC, Kamis, 14 Maret 2024, Roket Kairos milik Space One, yang memiliki panjang 18 meter dan empat tahap, diluncurkan dari Space Port Kii di Kushimoto, Jepang barat pada Rabu, 12 Maret 2024
Penerbangan tersebut berakhir secara tiba-tiba ketika sistem penghentian penerbangan terpicu, menyebabkan roket mengalami ledakan.
Tidak ada kerusakan yang dilaporkan pada landasan peluncuran dan tidak ada personel yang terluka. Kebakaran yang terjadi segera setelah ledakan berhasil dipadamkan tidak lama kemudian.
Masakazu Toyoda, Presiden perusahaan, menyatakan bahwa roket menghentikan penerbangan setelah menilai bahwa mencapai tujuan misi akan sulit. Belum dijelaskan apa yang memicu sistem penghentian penerbangan otomatis tersebut.
Sebuah penyelidikan akan dilakukan untuk mengetahui penyebab kegagalan tersebut, dan rencana peluncuran berikutnya akan ditentukan berdasarkan hasil penyelidikan tersebut dan langkah-langkah yang perlu diambil.
Space One, yang berkantor pusat di Tokyo, didirikan pada tahun 2018 oleh pemegang saham utama seperti Canon Electronics, IHI Aerospace Co., Ltd., Shimizu Corporation, dan Bank Pembangunan Jepang.
Perusahaan tersebut memiliki tujuan untuk meluncurkan lebih dari 20 misi setiap tahun sebelum akhir dekade ini.
Awalnya, Space One berencana untuk meluncurkan roket Kairos pada akhir pekan sebelumnya. Namun, peluncuran tersebut ditunda setelah sebuah kapal memasuki perairan dekat situs peluncuran.
Roket ini dijadwalkan untuk melepaskan satelit kecil ke dalam orbit Bumi pada ketinggian sekitar 500 kilometer sekitar 50 menit setelah diluncurkan. Jika berhasil, Space One akan menjadi perusahaan swasta Jepang pertama yang mencapai pencapaian tersebut melalui upayanya sendiri.
Perlu diketahui bahwa kegagalan peluncuran roket baru bukanlah kejadian yang langka. Falcon 1 milik SpaceX sering dijadikan contoh peluncur yang mengalami kegagalan dalam peluncuran awalnya tetapi akhirnya berhasil.
Beberapa peluncur baru-baru ini juga mengalami kegagalan, termasuk peluncuran oleh perusahaan Amerika Astra dan Landspace milik China.
Menurut Toyoda, "Rocket Lab juga mengalami kegagalan dalam mencapai misinya pada penerbangan perdananya (Electron), tetapi kemudian berhasil meluncurkan tiga roket di tahun keduanya."
Peluncuran semacam ini seringkali menantang. SpaceX, yang saat ini menjadi salah satu perusahaan penerbangan antariksa swasta terbesar di dunia, secara rutin mengalami kesulitan selama peluncuran roket baru.