Kementerian dan Lembaga Diserang Hacker
- XCG Tech
VIVA Tekno – Sejumlah kementerian dan lembaga (K/L) menjadi sasaran serangan siber dengan intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pemerintah langsung mengaktifkan pusat krisis darurat untuk memulihkan layanan online.
Kejadian tersebut dialami oleh Prancis. Bahkan, Perdana Menteri Gabriel Attal mengatakan bahwa serangan siber dimulai pada Minggu malam, 10 Maret 2024 waktu setempat, dan menyerang beberapa kementerian dan lembaga, namun dirinya tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Akan tetapi, serangan siber bisa diredam satu hari kemudian. "Dampaknya telah berkurang di sebagian besar layanan dan akses. Situs pemerintah juga berhasil dipulihkan," kata Attal, seperti dikutip dari DW, Rabu, 13 Maret 2024.
Sekelompok peretas atau hacker yang menamakan diri Anonymous Sudan mengaku bertanggung jawab atas serangan siber tersebut melalui postingan online. Pakar keamanan siber menilai kelompok itu adalah grup hacker pro-Rusia.
Sejauh ini, kantor perdana menteri bersama badan keamanan digital Prancis menyatakan tidak akan mengomentari klaim tersebut, atau memberikan rincian tentang apa yang menjadi sasaran atau kerusakan apa yang mungkin ditimbulkan.
Seorang pejabat Prancis yang tidak ingin diungkap identitasnya mengatakan serangan siber ini merupakan serangan penolakan layanan DOS (denial-of-service) – jenis serangan siber dengan cara membanjiri situs dengan permintaan akses data untuk melumpuhkannya.
Pemerintah telah melakukan upaya untuk meningkatkan pertahanan siber menjelang Olimpiade Paris musim panas ini, setelah serangan siber dalam beberapa tahun terakhir menyasar berbagai institusi, termasuk serangan terhadap rumah sakit pada 2021.