Cacing Ini Tinggal di Daerah Terlarang, Tubuhnya Kebal dan Tidak Rusak

Kota Pripyat, Ukraina menjadi kota hantu setelah bencana nuklir Chernobyl.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Tekno – Tim peneliti Amerika Serikat (AS) menemukan DNA dari spesies cacing yang memiliki kekebalan tubuh terhadap kerusakan akibat radiasi kronis di Zona Pengecualian Chernobyl (CEZ), Ukraina.

Meskipun Sudah Lulus Ternyata Gelar Doktor Bisa Dicabut Jika…

Ini merupakan wilayah terlarang bagi manusia sejak kehancuran pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN Chernobyl pada 1986.

Guru Besar Ilmu Biologi dari Universitas New York, AS Matthew Rockman bersama rekan satu tim penelitian Sophia Tintori mengunjungi Zona Pengecualian Chernobyl (CEZ) pada 2019 dan mengumpulkan sampel spesies cacing nematoda yang disebut Oscheius tipulae.

Inspiratif, Nukila Evanty Menjaga Identitas dan Hak Suku Laut di Tengah Arus Modernisasi

"Cacing (kebal) ini hidup di mana-mana. Mereka hidup dengan cepat, sehingga mereka melalui puluhan generasi evolusi sementara vertebrata pada umumnya masih hidup,” kata Rockman, seperti dikutip dari situs Earth, Rabu, 13 Maret 2024.

Berbekal penghitung Geiger dan mengenakan alat pelindung diri, mereka mengumpulkan sampel tanah, buah-buahan busuk, dan bahan organik lainnya yang mengandung cacing, memilih lokasi dengan jumlah radiasi berbeda.

Pusat Riset Konsumen Teliti Air Minum Kemasan Galon di 33 Rumah Sakit, Ini Hasilnya!

Rockman dan Tintori mengurutkan genom 15 cacing yang mereka kumpulkan dari Chernobyl dan membandingkannya dengan lima garis keturunan nematoda yang dikumpulkan di tempat lain.

Meskipun garis keturunan cacing berbeda dalam cara mereka mentoleransi kerusakan DNA, perbedaan ini tidak berhubungan dengan tingkat radiasi di lokasi pengumpulan. 

Rockman bersama para peneliti 'tidak dapat mendeteksi tanda-tanda kerusakan radiasi' pada cacing Chernobyl.

Kendati demikian, mereka berhati-hati untuk tidak langsung mengambil kesimpulan, keduanya menyatakan harapan jika penelitian ini dapat bermanfaat dalam mengobati kanker, misalnya.

Studi mereka pun sudah dipublikasikan di Jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS). Satu dari empat reaktor di PLTN Chernobyl meledak pada April 1986, dan melepaskan radiasi 400 kali lebih banyak daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang selama Perang Dunia II.

Lebih dari 100 ribu orang dievakuasi dari kota terdekat, Pripyat. Seluruh wilayah tersebut, sekitar 100 km sebelah utara Kiev, Ukraina dianggap tidak aman untuk tempat tinggal manusia sejak saat itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya