3 Hari Tidak Dapat Diakses: Netizen Ramai Keluhkan Sistem e-Meterai Peruri

Peluncuran materai elektronik.
Sumber :
  • istimewa

Jakarta – Kegagalan sistem e-meterai yang dialami oleh Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) sejak Senin, 19 Februari 2024, telah menimbulkan kritik dan kekecewaan yang mendalam di kalangan pengguna dan pengguna internet.

Menkomdigi di Jerman: Kerjasama Internasional Perkuat Transformasi Digital

Insiden ini tidak hanya mengganggu aktivitas harian para pengguna layanan, tetapi juga memunculkan pertanyaan serius tentang kesiapan Peruri dalam mendukung upaya digitalisasi pemerintah.

Berbagai platform media sosial seperti Fomo dan Twitter telah menjadi tempat bagi pengguna internet untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka atas kesulitan mengakses layanan e-meterai, yang merupakan komponen penting dalam proses pengesahan dokumen secara digital.

Institut Teknologi Sumatera Gandeng Akseleraksi Digitalisasi UMKM

e-Materai

Photo :
  • Google

Salah satunya adalah cuitan dari akun @sbubuie di Twitter, "@peruri_id halo min, saya pesan e-meterai di meterai.id tapi prosesnya lama sekali ya? Tidak seperti di e-meterai.co.id? Namun, sekarang web e-meterai.co.id masih mengalami masalah. Mohon bantuan, min. Saya sangat membutuhkannya untuk keperluan yang deadline-nya sangat mendesak."

Dari Sungai hingga Laut, Dampak Polusi Plastik pada Ekosistem Perairan

Keluhan ini bukan hanya datang dari individu, tetapi juga dari beberapa klien korporat besar Peruri, seperti sektor jasa keuangan dan telekomunikasi.

Kegagalan sistem ini juga menimbulkan keraguan atas kapabilitas Peruri dalam menjalankan program-program strategis pemerintah, khususnya terkait dengan inisiatif Govtech Indonesia yang bertujuan untuk mempercepat digitalisasi layanan pemerintah.

e-Materai

Photo :
  • Google

Gangguan tersebut juga memicu pertanyaan dari warganet salah satunya cuitan @elwrHN di platform Fomo, “Gimana itu nasib proyek2 Govtech klo udah pindah ke Peruri.”

Ketidaksiapan dan kegagalan dalam mengelola infrastruktur digital yang penting seperti e-meterai menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat mengenai sejauh mana keandalan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) dalam proyek-proyek digitalisasi pemerintah yang lebih besar dan kompleks.

Peruri telah meminta maaf atas kejadian ini dan menyatakan sedang berusaha memperbaiki masalah tersebut. Namun, tidak ada jaminan kapan layanan akan kembali normal, yang tentu saja meningkatkan kekhawatiran di kalangan pengguna.

Secara keseluruhan, insiden ini bukan hanya masalah teknis semata, melainkan juga tentang kepercayaan publik terhadap institusi yang seharusnya menjadi pilar utama dalam digitalisasi pemerintah.

Harapan untuk pemulihan cepat layanan merupakan satu hal, tetapi yang lebih penting adalah pembelajaran dan perbaikan yang mendasar yang harus dilakukan Peruri untuk mencegah kegagalan serupa di masa depan.

E-meterai Peruri merupakan versi digital dari meterai fisik yang dikeluarkan oleh Perusahaan Umum Percetakan Uang dan Bilyet Negara (Peruri) di Indonesia. E-meterai Peruri memiliki fungsi yang serupa dengan meterai fisik, yaitu sebagai bukti pembayaran pajak dan untuk memastikan otentisitas dokumen.

Karena pentingnya peran meterai digital dalam berbagai transaksi hukum, penting untuk memastikan bahwa manajemen meterai digital dilakukan dengan kredibilitas dan akuntabilitas yang tinggi.

Ilustrasi pencurian

Modal Pistol Mainan Pencuri Gasak Emas dan Uang Milik PNS di Aceh

Warga asal Kota Langsa berinisial AM (38) ditangkap oleh polisi usai mencuri 12 mayam atau 39 gram emas serta uang Rp 6,3 juta milik seorang PNS di Kuta Alam, Banda Aceh.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024