Sengatan Gympie-gympie bikin Manusia Menderita, Tumbuh di Maluku
- Australian Geographic
VIVA Tekno – Gympie-gympie atau Dendrocnide moroides merupakan jenis tanaman beracun yang agresif. Tanaman ini masuk ke dalam keluarga jelatang, tapi memiliki sengatan yang jauh lebih kuat dan menyakitkan daripada jelatang biasa.
Gympie-gympie juga dikenal dengan nama lain seperti "tanaman bunuh diri", "pohon penyengat", atau "apel kematian kecil". Sejatinya berasal dari Hutan Australia tetapi juga tumbuh di Hutan Hujan Tropis Maluku, Indonesia.
State Library of Queensland, Australia memiliki catatan soal tanaman tersebut. Mulai dari bulu-bulu yang disebut Trikoma pada tanaman seperti jarum suntik dan akan memasukkan racun ke dalam tubuh.
"Menyuntikkan racun selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan," demikian menurut keterangan resmi State Library of Queensland.
Kemudian, Alnwick Garden melaporkan bahwa bulu-bulu itu bisa tertinggal di kulit hingga satu tahun. Dampaknya akan menimbulkan rasa sakit saat tersentuh air atau berada dalam tempat dengan suhu yang berubah.
Gympie-gympie dapat tumbuh hingga dua meter, memiliki daun berbentuk hati berwarna hijau, dan memiliki buah berwarna ungu. Yang membuat tanaman ini sangat berbahaya adalah bulu halus yang menutupi permukaan daun, batang, dan buahnya.
Bulu halus ini berfungsi sebagai jarum suntik yang dapat menyuntikkan racun ke dalam tubuh siapa pun yang menyentuhnya. Racun yang disuntikkan oleh Dendrocnide moroides memiliki efek yang sangat menyiksa bagi korban.
Rasa sakit yang ditimbulkan oleh sengatan ini digambarkan sebagai perpaduan antara terbakar oleh asam panas dan disetrum oleh listrik secara bersamaan.
Rasa sakit ini akan bertambah parah setelah setengah jam, dan dapat berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
Para ahli membandingkan rasa sakitnya seperti 'disengat listrik dan dibakar pada saat yang bersamaan', bahkan sentuhan ringan saja dapat menyebabkan penderitaan.
Racun Gympie-gympie juga dapat menyebabkan reaksi alergi seperti gatal-gatal, ruam, bersin, mimisan, hingga sesak napas. Sampai saat ini, belum ada obat yang efektif untuk menghilangkan rasa sakit akibat sengatannya.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan rasa sakit adalah dengan mencabut bulu halus yang menancap di kulit, membersihkan area yang tersengat dengan air hangat dan sabun, mengoleskan krim anti-gatal, atau menggunakan obat pereda nyeri.
Namun, cara-cara ini hanya bersifat sementara, dan rasa sakit dapat kembali muncul kapan saja, terutama saat kulit terkena air, udara, atau gesekan. Hati-hati dengan tanaman Dendrocnide moroides.