Hidup Astronot Terancam
- New Scientist
VIVA Tekno – Bulan dilaporkan mengalami fenomena penyusutan sehingga membuat para peneliti di Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA memberi peringatan bagi astronot jika mendarat di permukaan satelit alami Bumi dalam Misi Artemis pada 2026 serta mendirikan habitat permanen.
Dikutip dari situs Space.com, Kamis, 1 Februari 2024, Bulan memiliki diameter sekitar 3.475 kilometer atau kurang dari sepertiga luas Bumi. Namun, kemungkinan angka itu kini tidak sama lagi. Sebab, peneliti menyebut kalau Bulan mengalami penyusutan.
Pengamatan terhadap ukuran Bulan dilakukan dengan alat Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) milik NASA. Para peneliti menemukan ada tebing di kerak Bulan yang baru terbentuk. Mungkin usianya baru 100 juta tahun.
Bulan yang menyusut ini diperkirakan terjadi karena aktivitas gempa tektonik yang terjadi saat proses pendinginan. Tidak seperti Bumi yang punya lempeng tektonik, Bulan tidak punya. Seperti diketahui, aktivitas tektonik pada Bulan terjadi ketika satelit alami Bumi secara perlahan kehilangan panas.
Saat Bulan mendingin dan semakin menyusut, keraknya menjadi rapuh dan pecah dan menghasilkan patahan dorong. Fenomena ini membuat satu bagian kerak yang mudah rapuh yang didorong ke atas ke bagian yang berdekatan. Hal inilah yang membuat permukaan Bulan menjadi berkerut.
Melansir situs Insider, pergerakan semacam itu dapat mempunyai implikasi besar bagi upaya mendaratkan astronot di wilayah tersebut. Gempa di Bulan dinilai cukup kuat untuk merusak bangunan manusia. Terlebih, gempa di sana bisa berlangsung sampai beberapa jam. Sedimen yang gembur pun membuat permukaan Bulan rentan bergerak dan longsor.