Elon Musk Cetak Sejarah

Elon Musk.
Sumber :
  • Stars and Stripes

VIVA Tekno – Kabar mengejutkan datang dari sang miliarder Elon Musk  yang baru saja mengklaim bahwa perusahaan miliknya, Neuralink baru saja berhasil memberikan sekaligus menanamkan chip ke dalam otak manusia untuk pasien pertamanya dalam sejarah dunia.

Elon Musk Sebut Singapura Terancam Punah, Apa Sebabnya?

Elon Musk membagikan kabar tersebut melalui media sosial pribadinya X alias Twitter.

“Hasil awal menunjukkan deteksi lonjakan neuron yang menjanjikan,” kata Musk dalam sebuah postingan di platform media sosial X dikutip VIVA Tekno, Rabu 31 Januari 2024.

Ancaman China White, Ketakutan Terbaru bagi AS yang Memicu Kenaikan Tarif oleh Trump

Melalui unggahan cuitannya tersebut, Musk menyebut bahwa manusia pertama kalinya dalam sejarah berhasil menerima implan produk Neuralink pada Minggu 28 Januari 2024. Bahkan, kabarnya pasien tersebut sedang melewati masa pemulihan meskipun kondisinya sudah membaik usai ditanam implan tersebut.

"Manusia pertama menerima implan dari @Neuralink kemarin dan dalam masa pemulihan dengan baik," kata Elon Musk lewat akun X alias Twitter, dikutip dari Tech Times, Rabu 31 Januari 2024.

Ingin Investasi Memecoin? Begini Cara Memaksimalkan Keuntungan dan Menghindari Kerugiannya!

Misi Elon Musk ini akhirnya berhasil dilakukan, usai bertahun-tahun Neuralink melakukan uji coba. Seperti diketahui, Neuralink merupakan perusahaan rintisan implan otak miliknya. 

Pemilik platform media sosial X juga turut mengungkapkan bahwa hasil awal uji coba tersebut menunjukkan adanya deteksi lonjakan neuron yang sangat menjanjikan.  Di mana lonjakan adalah aktivitas neuron, yang digambarkan oleh National Institute of Health sebagai sel yang menggunakan sinyal listrik dan kimia untuk mengirimkan informasi ke seluruh otak dan tubuh.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah memberikan izin kepada perusahaan tersebut pada tahun lalu untuk melakukan uji coba pertamanya untuk menguji implannya pada manusia, sebuah tonggak penting dalam ambisi perusahaan rintisan tersebut untuk membantu pasien mengatasi kelumpuhan dan sejumlah kondisi neurologis.

Pada bulan September, Neuralink mengatakan telah menerima persetujuan perekrutan untuk uji coba pada manusia, seperti yang dilansir dari laman Reuters.com.

Penelitian ini menggunakan robot untuk memasang implan antarmuka otak-komputer (BCI) di wilayah otak yang mengontrol niat untuk bergerak, kata Neuralink sebelumnya, menambahkan bahwa tujuan awalnya adalah memungkinkan orang mengendalikan kursor komputer atau keyboard dengan menggunakan pikiran mereka sendiri.

Benang “ultra-halus” dari implan membantu mengirimkan sinyal ke otak partisipan, kata Neuralink. Produk pertama dari Neuralink akan diberi nama Telepathy, kata Musk dalam postingan terpisah di X.

Studi PRIME yang dilakukan oleh startup ini adalah uji coba antarmuka otak-komputer nirkabel untuk mengevaluasi keamanan implan dan robot bedah.

Melansir Reuters lebih lanjut, perusahaan ini telah menghadapi berbagai tuntutan agar diperiksa terkait protokol keselamatannya. Awal bulan ini perusahaan juga didenda karena melanggar peraturan Departemen Transportasi AS (DOT) terkait pemindahan bahan berbahaya.

Perusahaan ini bernilai sekitar $5 miliar pada bulan Juni lalu, tetapi empat anggota parlemen pada akhir November meminta Komisi Sekuritas dan Bursa AS untuk menyelidiki apakah Musk telah menyesatkan para investor mengenai keamanan teknologinya setelah catatan dokter hewan menunjukkan masalah pada implan pada monyet termasuk kelumpuhan, kejang, dan pembengkakan otak.

Sebagai informasi tambahan, diketahui Elon Musk telah menanamkan chip ke otak manusia yang mengalami kelumpuhan. Prosesor yang dipadukan dengan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) itu dimaksudkan agar sang pasien bisa kembali bergerak.

Sayangnya, aktivitas yang dilakukan perusahaan  Elon Musk ini sempat menuai kontroversi. Banyak ahli yang menyebut kalau pekerjaan itu terlalu berisiko dan meminta untuk dihentikan.

Politikus senior Partai Golkar Jusuf Kalla.

JK Polisikan Agung Laksono, Singapura Terancam Punah hingga Rezim Bashar Al Assad Tumbang

Simak berita-berita menarik lainnya di laman News VIVA, Senin, 9/12, dalam round up berikut ini: 

img_title
VIVA.co.id
10 Desember 2024