Jaga Kinerja Positif, Perusahaan Dituntut Jalin Kolaborasi

Ilustrasi kolaborasi.
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta – Transformasi digital bisa mempengaruhi seluruh aspek bisnis karena dinilai menciptakan kesempatan baru bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas hubungan pelanggan, efisiensi operasional, dan menciptakan model bisnis baru.

Daya Beli Masyarakat Turun? Begini Cara Agar Bisnis Tetap Bertahan dan Berkembang!

Saat ini, transformasi digital menjadi prioritas bagi para C-level executive, termasuk Chief Financial Officer (CFO). Ketika bisnis perusahaan bertransformasi, maka waktunya bagi para CFO untuk memanfaatkan digitalisasi dan menjadikannya bagian dari fungsi keuangan.

Hal tersebut memberikan kesempatan bagi para CFO untuk tetap fokus pada efisiensi dan penyesuaian kebutuhan bisnis selama berlangsungnya proses transformasi fungsi finansial yang mendorong pembaharuan strategi, dan model bisnis.

Memahami Peran KOS, KOL, dan KOC: Rahasia Sukses Brand di Cina

Selain itu, CFO bersama tim memainkan peran yang kian penting sebagai 'pemberi arah' bisnis. Mereka perlu menemukan cara-cara untuk mengintegrasikan teknologi digital ke dalam fungsi keuangan untuk mendukung arah bisnis dalam jangka panjang.

CFO memiliki peranan yang sangat strategis, mengingat tanggung jawab sebagai pengelola keuangan perusahaan dan value driver dalam keberlanjutan yang mampu menjaga akuntabilitas guna menunjang proses bisnis internal dan eksternal, sehingga mampu tumbuh dan berkelanjutan.

KOC vs KOL: Mana yang Lebih Efektif untuk Bisnis kamu?

 

Ilustrasi kolaborasi di era tranformasi digital.

Photo :
  • Dok. Istimewa

 

Selain itu, perusahaan juga terus dituntut menjalin kolaborasi dengan perusahaan lain untuk menjaga kinerja supaya tetap positif. Hal ini yang dilakukan BRI Life dalam menunjang bisnisnya.

"Kami terus senantiasa proaktif dalam melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Kami juga menekankan 'Amanah' dari budaya 'Akhlak' sebagai fondasi utama," kata Plt. Direktur Utama BRI Life I Dewa Gede Agung.

Soal kinerja, BRI Life berhasil mencatatkan pertumbuhan net profit sebesar 55,5 persen dari Rp344,2 miliar pada 2022 menjadi Rp535,2 miliar di 2023. Sementara pencapaian Annualized Premium Equivalent (APE) tahun lalu mencapai Rp3,08 triliun.

Sementara itu, Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Handayani mendorong agar BRI Life terus melakukan kolaborasi dengan sesama perusahaan satu grup dan perusahaan lain untuk meningkatkan kinerja.

"Sinergi BRI Group serta 'optimum use of capital' untuk mewujudkan BRI Life menjadi perusahaan asuransi jiwa dengan pangsa pasar tertinggi di Indonesia, seperti hal induknya, BRI. Kami tidak akan pernah berhenti memperbaiki diri sehingga terus berkembang dan mencapai kinerja terbaik," jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya