Masa Depan Kaum Adam Terancam Gelap
- Pixabay
Jakarta – Infertilitas atau mandul sering dianggap sebagai masalah wanita, tetapi satu dari tiga siklus IVF di Australia melibatkan infertilitas kaum adam atau pria di masa sekarang.
Dilansir VIVA Tekno dari Science Alert, Kamis, 28 Desember 2023, baru-baru ini, para ilmuwan menerbitkan sebuah tinjauan literatur mengenai apakah pria yang didiagnosis dengan infertilitas faktor mengalami tekanan psikologis lebih besar daripada yang subur atau yang memiliki pasangan tapi tidak subur.
Kemudian, ada penemuan bahwa terlepas dari penyebab ketidaksuburan, pria pada pasangan yang mengalami ketidaksuburan memiliki lebih banyak gejala depresi, kecemasan, dan tekanan psikologis secara umum, kualitas yang lebih buruk dalam beberapa aspek kehidupan, serta harga diri yang lebih rendah daripada pria yang subur.
Penelitian juga menunjukkan bahwa jumlah sperma menurun di seluruh dunia, dan bahwa gaya hidup serta faktor lingkungan dapat mengurangi kesuburan pria.
Meskipun sebagian besar penyebab ketidaksuburan pada pria tidak dapat dicegah, namun penting untuk mengetahui cara menjaga sperma Anda sesehat mungkin. Berikut adalah lima hal yang dapat dilakukan pria untuk meningkatkan kesuburan mereka.
1. Usahakan Berat Badan Ideal
Obesitas menyebabkan perubahan hormon yang memiliki efek negatif pada air mani, termasuk jumlah total sperma, kemampuan sperma untuk bergerak, jumlah sperma yang hidup, dan jumlah sperma dengan bentuk yang normal. Hal-hal ini mengurangi kemungkinan terjadinya pembuahan spontan dan IVF.
Kabar baiknya, efek buruk pada kesuburan yang disebabkan oleh kelebihan berat badan pada pria dapat dipulihkan. Olahraga teratur dan diet sehat dapat membantu mengurangi berat badan dan meningkatkan kualitas sperma.
Terdapat bukti kuat bahwa diet sehat yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, produk susu rendah lemak, dan makanan laut, serta rendah daging merah dan daging olahan, makanan manis, dan minuman manis berhubungan dengan kualitas sperma yang lebih baik.
2. Hindari Narkoba
Penggunaan narkoba untuk kesenangan dikaitkan dengan kesehatan reproduksi yang lebih buruk. Obat-obatan psikoaktif seperti kokain, benzodiazepin, heroin, metamfetamin, oksikodon, dan ekstasi berdampak negatif pada fungsi reproduksi pria, termasuk dorongan seksual, produksi testosteron, produksi sperma, dan kualitas sperma.
Meskipun penelitian tentang hubungan antara penggunaan ganja dan kualitas sperma belum dapat disimpulkan, beberapa bukti menunjukkan bahwa penggunaan ganja yang sering dapat menurunkan kualitas sperma dan merupakan faktor risiko kanker testis.
3. Jauhi Steroid
Beberapa pria menggunakan steroid anabolik untuk meningkatkan performa fisik dan penampilan mereka. Secara global, diperkirakan sekitar satu dari 16 pria (6,4%) menggunakan steroid anabolik pada suatu waktu dalam hidupnya. Atlet angkat besi pria berusia 20-39 tahun, petinju, dan petugas keamanan adalah beberapa pengguna steroid anabolik yang paling umum.
Steroid anabolik berkontribusi pada pertumbuhan otot dan kehilangan lemak, tetapi juga memengaruhi fungsi seksual, termasuk dengan mengurangi ukuran testis, mengurangi atau menghentikan produksi sperma, dan menyebabkan impotensi dan kemandulan.
Studi menunjukkan bahwa sebagian besar pria mulai memproduksi sperma lagi dalam waktu satu tahun setelah menghentikan steroid anabolik. Namun, sebuah penelitian terbaru terhadap pria yang menjadi tidak subur akibat steroid anabolik menemukan bahwa pada sebagian pria, terdapat kerusakan jangka panjang pada produksi sperma.
Dalam penelitian terhadap pria yang telah berhenti menggunakan steroid anabolik dan menjalani pengobatan hormon selama enam bulan untuk meningkatkan produksi sperma, lebih dari separuhnya masih tidak menghasilkan sperma sama sekali atau hanya menghasilkan sedikit sperma setelah enam bulan.
4. Berhenti Merokok dan Vaping
Kita semua tahu bahwa merokok tembakau sangat buruk bagi kesehatan kita secara umum, tetapi sekarang ada bukti bahwa merokok juga berdampak buruk bagi kesuburan dan hasil reproduksi pria.
Dalam satu dekade terakhir, vaping menjadi semakin populer, terutama di kalangan orang dewasa muda. Lebih dari 500 merek rokok elektrik dan 8.000 rasa telah dikomersialkan. Sekarang ada bukti yang berkembang dari penelitian pada hewan bahwa vaping dapat membahayakan kesehatan reproduksi pria dan para ahli merekomendasikan untuk menghindari vaping saat mencoba untuk hamil.
5. Kurangi Paparan Bahan Kimia
Dalam kehidupan sehari-hari kita terpapar oleh banyak bahan kimia lingkungan yang berbeda - melalui produk yang kita gunakan, makanan yang kita makan, dan udara yang kita hirup.
Bahan kimia yang disebut sebagai bahan kimia pengganggu endokrin dapat menurunkan kualitas sperma dan menyebabkan masalah kesuburan karena bahan kimia tersebut dapat meniru atau memblokir hormon seks pria.
Tidak mungkin untuk menghindari bahan kimia ini sepenuhnya, karena bahan kimia ini ada di sekitar kita. Namun Anda dapat mengambil beberapa langkah sederhana untuk mengurangi paparan Anda, termasuk:
- mencuci buah dan sayuran
- mengurangi makan makanan olahan, makanan kaleng atau makanan dalam kemasan
- minum dari gelas atau botol plastik keras, bukan botol plastik lunak
- memanaskan makanan dalam mangkuk porselen atau gelas yang dilapisi dengan tisu atau piring daripada menggunakan wadah plastik untuk dibawa pulang atau yang dilapisi dengan cling wrap.