Geger Mayat Terbungkus Kafan Wana-warni Ditemukan dalam Makam
- Pixabay
Amerika Selatan – Tim arkeolog menemukan makam berisi mumi misterius terbungkus kafan warna-warni peninggalan abad ke-10 hingga 15 SM di Amerika Selatan. Penelitian ini masih berlangsung, mereka membongkar sebuah makam dan menyebut telah menemukan makam mumi ‘kepala palsu’.
Dilansir dari Scientific American, Rabu, 27 Desember 2023, arkeolog tersebut menemukan mumi yang diklaim telah berusia lebih dari 1.000 tahun, beberapa ratus tahun sebelum suku Inca menguasai bagian barat Amerika Selatan.
Menariknya, dalam penemuan ini 73 mayat ditemukan dalam kondisi terbungkus kain warna-warni dan diikat dengan tali.
Krzysztof Makowski, kepala penelitian arkeologi Universitas Katolik Kepausan Peru, mengatakan, beberapa mumi lainnya bahkan dikubur dengan memakai topeng kayu dan keramik yang disebut sebagai kepala palsu.
Kondisi unik ini jelasnya membuat sejumlah arkeolog semakin ingin mengetahui penemuan artefak di situs tersebut. Selain penemuan mumi ini, mereka juga menemukan sejumlah tongkat dan bekas permukiman pada situs ini.
Arkeolog berhasil menemukan 2 tongkat unik dalam timbunan kerang 'tiram berduri', nama latinnya Spondylus princeps Kedua batang kayu tersebut menampilkan ukiran yang menggambarkan informasi terkait hierarki sosial di komunitas Pachacámac.
Diketahui juga sejumlah artefak ini berkaitan dengan orang-orang di Kerajaan Tiwanaku. Karena kedua tongkat ini tampak dihias dengan icon seorang pemimpin yang mengenakan tutup kepala, serupa dengan yang dipakai oleh penduduk Kerajaan Tiwanaku.
Kerajaan Tiwanaku ini terletak di sebelah selatan Kekaisaran Wari, kini menjadi Peru, Bolivia, dan Chili. Menurut sumber yang di dapat, orang di Pachacámac juga berhubungan baik dengan orang-orang Tiwanaku.
Mereka menemukan mumi dan tongkat ukir ini di situs arekolog milik budaya Wari, yaitu di Pachacámac yang lokasinya dekat Lima, Peru.
Penemuan ini menjadi perkembangan pemukiman dari masa Wari hingga masa kejayaan Inca pada abad ke-15. Dalam bahasa Quechea yang digunakan oleh penduduk asli sekitar, kata Pachacámac berarti ‘yang memberi kehidupan kepada Bumi’.
Mereka dimakamkan di dekat Kuil Lukisan Wari dan berasal dari antara tahun 800 hingga 1100, saat Kekaisaran Wari berkembang di wilayah tersebut.