Ilmu Pelet Paling Ampuh Ada di Israel
- Pixabay
Tel Aviv – Para peneliti di Israel menemukan sebuah 'tablet kutukan', yang tidak lain adalah simbol cinta dan kecemburuan di zaman kuno atau yang lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan ilmu pelet.
Pada artefak samar yang berasal dari abad ke-15, terdapat kutukan yang diyakini oleh para peneliti dimaksudkan untuk memecah belah pasangan.
Pelet Kutukan Berbentuk Tablet
Dilansir VIVA Tekno dari WION, Senin, 25 Desember 2023, "Tablet kutukan" abad pertengahan itu ditemukan dalam keadaan tergulung dan "tidak mencolok", tersembunyi di bawah kakus di sebuah lokasi konstruksi di Rostock, sebuah kota pesisir tempat pembangunan gedung balai kota sedang berlangsung.
Setelah membuka bungkusan itu, mereka menemukan sepotong logam, lempengan kecil yang terbuat dari timah dengan pesan tulisan tangan di atasnya. Tulisan dalam aksara Gotik, adalah kata-kata yang sulit dilihat dengan mata telanjang.
Menurut para arkeolog, tulisan itu berbunyi: "sathanas taleke belzebuk hinrik berith," yang mereka tangkap sebagai kutukan yang ditujukan kepada seorang wanita bernama Taleke dan Hinrik (Heinrich).
Kutukan yang mereka katakan adalah "jelas-jelas seharusnya berurusan dengan setan Setan, Beelzebub dan Berith".
Mencoba menguraikan alasan di balik pemanggilan kekuatan jahat, para peneliti mendalilkan, "Apakah ada yang ingin memutuskan hubungan Taleke dan Heinrich? Apakah ini tentang cinta yang ditolak dan kecemburuan, haruskah seseorang disingkirkan?"
Apa itu tablet kutukan?
Tablet kutukan, seperti namanya, adalah alat untuk mengutuk atau mengutuk seseorang. Pernyataan di situs web ROSTOCK mengatakan bahwa bahkan pada zaman dahulu, tablet kutukan ditempatkan di lokasi yang sulit atau tidak mungkin ditemukan.
"Mereka yang dikutuk tidak boleh mengetahui tentang bencana yang akan datang," katanya, dan menambahkan, "Sihir yang merusak itu dapat berlangsung dengan tenang."
Jörg Ansorge, "Tablet kutukan sebenarnya sudah dikenal sejak zaman kuno di wilayah Yunani dan Romawi, yaitu dari periode 800 SM hingga 600 Masehi. Penemuan kami, di sisi lain, bisa jadi berasal dari abad ke-15. Ini benar-benar penemuan yang sangat istimewa." Ansorge juga mengatakan bahwa penemuan serupa dari Abad Pertengahan tidak diketahui.