Inovasi Sumber Makanan Baru Bagian dari Transformasi Sistem Pangan
- Pixabay
VIVA Tekno – Jurnal Nature Food yang dirilis pada 2021 menyebutkan sistem pangan yang tidak berkelanjutan bertanggung jawab atas lebih dari sepertiga emisi gas rumah kaca (GRC) secara global.
Bahkan, menurut studi World Food Programme atau WFP, ditemukan juga bahwa sistem ini juga membuat sepertiga makanan yang diproduksi di dunia terbuang.
Untuk itu, Executive Vice President for Processing Solutions and Equipment Tetra Pak, Charles Brand, mengumumkan target barunya untuk melakukan transformasi sistem pangan dalam mendukung industri yang semakin berkelanjutan. Hal tersebut diungkapkannya dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP28).
"Kami mau menegaskan di sini. Kami tidak dapat menghentikan produksi pangan, namun bisa mengubah sistemnya agar lebih aman, tangguh, dan berkelanjutan. Kami ingin membantu menekan dampak negatif terhadap perubahan iklim," kata dia, dalam konferensi pers virtual, Senin, 18 Desember 2023.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan sistem pangan yang lebih berkelanjutan, perusahaan yang bergerak di bidang pemrosesan dan pengemasan makanan minuman, menyiapkan empat jalur utama untuk mewujudkan transformasinya:
Pertama, mendukung transisi menuju produk susu berkelanjutan. Charles mengatakan dengan menangani dampak lingkungan dari pengolahan susu maka produktivitas, profitabilitas, dan mata pencaharian petani kecil dapat semakin terjaga.
Selanjutnya, berinovasi untuk sumber makanan baru. Melakukan diversifikasi protein alternatif untuk melengkapi susu maupun sumber protein hewani lainnya menjadi salah satu contohnya.
Kemudian, mengembangkan teknologi pengolahan makanan yang membantu mengurangi limbah makanan selama produksi. "Salah satunya mengubah produk sampingan bernilai rendah yang akan terbuang menjadi produk bernilai tambah," tegasnya.
Terakhir, pengemasan makanan berkelanjutan akan digalakkan untuk meningkatkan akses terhadap nutrisi yang aman. Dengan merancang dan menerapkan solusi pengemasan makanan berkelanjutan maka kualitas makanan dapat lebih terjaga dan meningkatkan akses terhadap makanan yang aman.