Ada Dunia Lain di Bawah Antartika

Dataran Tinggi Antartika Timur.
Sumber :
  • Wayne/Adobe

VIVA Tekno – Terdapat mengejutkan, yaitu adanya sebuah ekosistem yang belum pernah terlihat sebelumnya bersembunyi di sungai bawah tanah jauh di bawah permukaan es di Antartika.

Hari Ibu: Peneliti Wanita Indonesia Jadi Dokter Pertama Raih NAOS Ecobiology International Award di Prancis

Para peneliti baru-baru ini berhasil mengungkap "dunia tersembunyi" ini, mengungkap gua yang gelap dan bergerigi yang dipenuhi kawanan makhluk kecil seperti udang.

Dilansir dari Live Science, Senin, 4 Desember 2023, para ilmuwan menemukan habitat rahasia bawah tanah yang terselip di bawah Larsen Ice Shelf – lapisan es besar yang mengambang di pantai timur semenanjung Antartika yang terkenal sebagai tempat lahirnya gunung es terbesar di dunia pada 2021.

Ekosistemnya Diminta Diperkuat, Karena Transaksi Dengan Ini Lebih Aman

Dunia Lain di Bawah Antartika

Photo :
  • Live Science
Program Ini Berikan Dampak Lebih Luas

Foto-foto satelit menunjukkan alur yang tidak biasa di lapisan es yang dekat dengan pertemuannya dengan daratan, dan para peneliti mengidentifikasi fitur aneh tersebut sebagai sungai bawah permukaan, yang mereka gambarkan dalam sebuah pernyataan.

Tim mengebor sekitar 1.640 kaki (500 meter) di bawah permukaan es dengan menggunakan selang air panas yang kuat untuk mencapai ruang bawah tanah.

Ketika para peneliti mengirim kamera ke bawah melalui terowongan es dan masuk ke dalam gua, ratusan bintik-bintik kecil dan buram di dalam air mengaburkan umpan video. Awalnya, tim mengira peralatan mereka rusak.

Namun, setelah memfokuskan kembali kamera, mereka menyadari bahwa lensa sedang dikerumuni oleh krustasea kecil yang dikenal sebagai amphipoda.

Hal ini mengejutkan tim, karena mereka tidak menyangka akan menemukan jenis kehidupan yang berada jauh di bawah permukaan es.

"Dengan adanya hewan-hewan yang berenang di sekitar kamera, berarti ada proses ekosistem penting yang terjadi di sana," kata Craig Stevens, ahli oseanografi fisik di National Institute of Water and Atmospheric Research (NIWA) di Auckland, Selandia Baru, dalam sebuah pernyataan. Penemuan struktur rahasia yang dipenuhi udang ini membuat tim peneliti melompat-lompat kegirangan, tambah Stevens.

Para ahli telah lama menduga bahwa ada jaringan sungai, danau, dan muara yang luas di bawah Antartika, tetapi hingga saat ini fitur-fitur ini belum banyak dipelajari. Sebelumnya tidak diketahui apakah sungai-sungai tersebut menyimpan kehidupan, yang membuat temuan baru ini semakin penting.

"Mengamati dan mengambil sampel sungai ini seperti menjadi orang pertama yang memasuki dunia yang tersembunyi," ujar peneliti utama Huw Horgan, seorang ahli glasiologi di Te Herenga Waka - Victoria University of Wellington di Selandia Baru, kepada The Guardian.

Bunga mekar di Antartika

Photo :
  • CNZ

Horgan pertama kali melihat petunjuk struktur bawah permukaan pada tahun 2020 saat melihat foto satelit di daerah tersebut. Struktur tersebut terlihat sebagai depresi panjang, atau alur, yang membentang di atas es - ciri khas sungai bawah tanah. Namun, meskipun terlihat jelas pada citra satelit, alur tersebut awalnya tidak terdeteksi di permukaan, kata Stevens.

"Tapi kemudian kami menemukan lereng kecil dan landai dan menduga bahwa kami mendapatkan tempat yang tepat."

Setelah menurunkan kamera ke dalam sungai, tim peneliti terkejut saat mengetahui bahwa gua tersebut terlihat sangat berbeda dari apa yang mereka perkirakan. Para peneliti menduga bahwa atap ruangan itu akan mulus dan datar.

Namun, mereka menemukan bahwa atapnya sangat tidak rata dan memiliki banyak undulasi yang curam. Gua itu juga jauh lebih lebar di dekat atap.

"Bentuknya seperti sepotong roti, dengan tonjolan di bagian atas dan lereng yang sempit di bagian bawah," kata Stevens.

Para peneliti juga secara tak terduga menemukan bahwa kolom air di bawah tanah terpecah menjadi empat atau lima lapisan air yang berbeda yang mengalir ke arah yang berlawanan. "Hal ini mengubah pemahaman dan model yang kita miliki saat ini tentang lingkungan ini," kata Stevens. "Kami akan bekerja keras untuk memahami apa artinya ini."

Piramida di Antartika.

Photo :
  • Tangkapan Layar

Tim tiba di atas sungai yang terkubur tepat pada waktunya untuk melakukan pengamatan menarik lainnya. Para peneliti mendirikan kemah beberapa hari sebelum letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai di Tonga yang memecahkan rekor pada 15 Januari.

Ledakan besar itu menyebabkan gelombang tekanan yang membunyikan atmosfer Bumi seperti lonceng, dan sensor yang ditempatkan para peneliti di permukaan es merekam gelombang tekanan serupa yang bergerak melalui ruang bawah tanah.

"Melihat efek gunung berapi Tongan, yang meletus ribuan kilometer jauhnya, cukup luar biasa," kata Stevens. "Ini adalah pengingat tentang betapa terhubungnya seluruh planet kita."

Para ilmuwan akan terus mempelajari ekosistem bawah permukaan yang baru ditemukan ini dan berharap dapat mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana nutrisi dalam air didaur ulang melalui jaringan air bawah tanah Antartika untuk mendukung kelimpahan kehidupan yang hidup di sana.

Namun, para peneliti juga khawatir bahwa ekosistem tersembunyi seperti ini pun dapat terancam oleh suhu yang meningkat dengan cepat akibat perubahan iklim. "Iklim sedang berubah, dan beberapa titik fokus utama belum dipahami oleh ilmu pengetahuan," kata Steven. "Namun yang jelas, perubahan besar sedang terjadi."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya