Indonesia dan Singapura Kembangkan Teknologi Masa Depan

LLM Bahasa Indonesia kerja sama dengan lima lembaga untuk mengembangkan teknologi masa depan.
Sumber :
  • VIVA/Agus Setiawan

Jakarta – Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) tengah berkembang pesat di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Berbagai negara pun juga tengah mengembangkan teknologi AI lebih canggih lagi untuk bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Maestro Teknologi Ingatkan AI Akan Kuasai Manusia

Kali ini, Indonesia melakukan inovasi baru dalam Natural Language Process (NLP) yakni Large Language Model (LLM). Inovasi baru ini akan terfokus dalam bahasa Indonesia. Sebab, ChatGPT dari OpenAI dan Bard dari Google sebagian besar penelitian dalam bidang ini masih terfokus pada bahasa Inggris.

BI Dorong UMKM Manfaatkan Teknologi AI

OpenAI ChatGPT.

Photo :
  • Richard Drew

Berdasarkan data Statista pada Januari 2023, menunjukkan dominasi bahasa Inggris sebesar 58,8 persen untuk konten web, sementara bahasa Indonesia hanya memiliki porsi 0,6 persen.

Wow! Ini Dia 10 Inovasi Gila-Gilaan yang Akan Mendominasi 2025

Fakta ini menggarisbawahi bahwa perlunya penelitian dan pengembangan yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan bahasa Indonesia.

Dari data inilah BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), KORIKA (Kolaborasi Riset & Inovasi Kecerdasan Artifisial), dan 2 portfolio GDP Venture (Glair.ai & Datasaur.ai) bersama dengan AI Singapore (AISG) menginisiasi proyek kolaboratif ini yang bertujuan untuk mengembangkan LLM Bahasa Indonesia yang terbuka sehingga dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak secara luas.

AISG sebagai pengembang LLM terbuka di Asia Tenggara melihat Indonesia memiliki potensi yang sangat besar.

“Kami melihat potensi besar dari SEA-LION Large Language Model (LLM) untuk menggerakkan produk dan solusi yang memberikan manfaat signifikan bagi Indonesia. Kami senang bekerja sama dengan konsorsium mitra dari sektor publik dan swasta di Indonesia untuk mengembangkan SEA-LION untuk kasus penggunaan Indonesia dan memacu pengembangan ekosistem kecerdasan artifisial (AI) di Asia Tenggara, dimulai dari Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan ini,” kata Dr Leslie Teo, Senior Director of AI Products, AI Singapore, Kamis, 30 November 2023.

Sementara itu, On Lee, CTO GDP Venture/CEO & CTO GDP Labs, memiliki visi yang sejalan dengan AI Singapore di mana ingin menciptakan LLM khusus Bahasa Indonesia yang dapat bermanfaat khususnya di Asia Tenggara. 

AI di Indonesia telah diakselerasi sejak tahun 2020 melalui peluncuran Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (Stranas KA) oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Stranas KA menjadi panduan kebijakan nasional dalam pengembangan teknologi AI. Pemanfaatan AI diyakini akan meningkatkan produktivitas bisnis, efisiensi pemanfaatan sumber daya manusia, dan mendorong inovasi di berbagai sektor.

Prof. Dr.Ir. Hammam Riza, Ketua Umum KORIKA

Photo :
  • VIVA/Agus Setiawan

Prof. Dr.Ir. Hammam Riza, Ketua Umum KORIKA mengatakan bahwa KORIKA berperan penting sebagai orkestrator dalam menerapkan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Fokus stranas AI mencakup empat area, dengan AI Makers Lab sebagai komponen krusial, membangun data dan infrastruktur AI.

Kepala Pusat Riset Sains Data dan Informasi, Organisasi Riset Elektronika dan Informatika, BRIN, Dr. Esa Prakasa mengatakan, inovasi baru ini memberikan manfaat tersendiri bagi BRIN dengan meningkatkan kualitas dan efisiensi penelitian, meningkatkan aksesibilitas kepada publik, mendukung pengembangan teknologi, dan meningkatkan sumber daya manusia.

Selain itu, penerapan LLM juga memberikan peluang dalam akuisisi pengetahuan baik yang bersifat saintifik maupun budaya lokal. Tidak hanya bermanfaat bagi publik, dengan mengadopsi LLM Bahasa Indonesia ini juga dapat membantu pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas komunikasi ke masyarakat, serta berpeluang memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya