Geger Atmosfer Hijau Selimuti Planet Tetangga Bumi

Planet Mars.
Sumber :
  • SciTechDaily

VIVA Tekno – Belum lama ini sebuah studi yang dilakukan Badan Antariksa Eropa (ESA) mengungkap atmosfer hijau misterius yang menyerupai aurora yang mewarnai langit malam di Mars. Untuk pertama kalinya, fenomena ini terdeteksi melalui ExoMars Trace Gas Orbiter (TGO) milik badan tersebut.

Ridwan Kamil Janji Hijaukan Jalanan Jakarta dalam Dua Tahun Pertama jika Jadi Gubernur

Dilansir dari Live Science, Kamis, 23 November 2023, fenomena ini kemudian dinamakan sebagai airglow atau dayglow atau nightglow – bergantung pada jam – sama halnya dengan aurora yang terjadi di Bumi. Hanya saja, kemiripan cahaya berwarna hijau yang terjadi di Mars dengan cahaya pada fenomena aurora di Bumi adalah dua hal yang berbeda.

Atmosver Hijau Selimuti Planet Mars

Photo :
  • Live Science
Manusia Bisa Berwisata ke Mars

Menurut ESA, nightglow yang terjadi di Mars ini terjadi ketika dua atom oksigen bergabung membentuk molekul oksigen pada ketinggian sekitar 31 mil (50 km). Lain halnya dengan fenomena aurora di utara Bumi, yang terjadi ketika partikel bermuatan matahari bertabrakan dengan medan magnet Bumi.

Para ahli menjelaskan bahwa pengamatan baru tak terduga ini dapat membuka peluang menjelajah Mars di masa depan. Dengan mempelajari cahaya malam Mars, wawasan mengenai proses terjadinya atmosfer di planet tersebut juga dapat membantu dalam merancang pesawat luar angkasa hingga merencanakan misi membangun satelit nantinya.

Apa itu Oksigen Gelap

“Penginderaan jarak jauh terhadap emisi ini merupakan alat yang sangat baik untuk menyelidiki komposisi dan dinamika atmosfer bagian atas Mars antara 40 dan 80 km [25 hingga 50 mil],” kata peneliti Laboratorium Fisika Planet dan Atmosfer (LPAP) di Universitas Liège, Benoit Hubert.

“Wilayah ini tidak dapat diakses untuk metode pengukuran komposisi langsung menggunakan satelit,” timpalnya.

Atmosver Hijau Selimuti Planet Mars

Photo :
  • Live Science

Sebelumnya, dugaan telah muncul dari para ilmuwan bahwa Mars sebenarnya memiliki pancaran udara sekitar 40 tahun tahun lamanya. Namun, fenomena tersebut baru terdeteksi dalam cahaya tampak menggunakan TGO milik ESA ini yang kemudian hasilnya diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy pada 9 November lalu.

ESA sendiri telah merencanakan pengamatan lebih lanjut dengan membawa kamera untuk pencitraan global, dimana emisi tersebut dianggap cukup kuat untuk dapat diamati oleh astronot masa depan yang mengorbit dari permukaan Mars. (Chasna Alifia Sya’bana)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya