Viral! Wanita Suku di Benua Hitam Tawari Seks untuk Para Tamu
Afrika – Afrika sampai saat ini masih dianggap sebagai salah satu benua dengan keunikan tersendiri. Adanya banyak suku serta kehidupan sosialnya yang unik membuat banyak orang tertarik datang ke sana.
Belum lagi masalah pesona alam, flora, dan faunanya yang tidak ada tandingannya. Wajar kalau sampai saat ini benua hitam ini selalu jadi primadona. Namun siapa sangka ada satu hal lagi yang menarik namun jarang diketahui banyak orang. Mengenai sosok para wanita.
Dilansir The Guardian Nigeria, Rabu, 22 November 2023, Suku Himba menjadi salah satu suku yang dinobatkan jadi yang paling cantik di benua Afrika ketimbang yang lain.
Pasalnya mereka dikenal sebagai wanita paling indah di benua hitam itu. Jadi wajar kalau banyak fotografer rela melancong ke bagian pedalaman sana hanya untuk mengabadikannya. Tentu daya tarik ini juga bisa jadi keuntungan tersendiri bagi penduduk suku Himba.
Tawari Seks ke Tamu
"Berikan kehormatan kepada siapa yang berhak". Pepatah tersebut dijunjung tinggi di suku ini.
Saat tamu datang dan menunjukkan ketertarikan maka pihak rumah harus memberikan perlakuan Okujepisa Omukazendu.
Artinya, istri dapat diberikan kepada tamu untuk bermalam bersama. Sedangkan suaminya akan tidur di kamar yang laun. Tradisi ini memiliki arti tersendiri bagi suku Himba yaitu mengurangi kecemburuan dan membina hubungan.
Dalam suku Himba memang diketahui wanita memiliki sedikit pendapat dalam mengambil sebuah keputusan. Sikap patuh kepada sang suami adalah hal yang utama. Ia memiliki pilihan menolak atau menerima tidur dengan tamu yang datang.
Tidak Pernah Mandi Siapa sangka kalau warna kulit yang unik itu ternyata jarang sekali tidak pernah tersentuh dengan air.
Hal itu lantaran keadaan daerahnya yang jarang sekali ada air. Sehingga para wanita suku Himba akhirnya menggunakan bahan khusus untuk membersihkan diri serta mencegah kotoran masuk. Mereka menggunakan otjize, pasta mentega, lemak dan oker merah, yang kadang-kadang beraroma resin aromatik ke badan mereka.
Pun demikian dengan rambut-rambut para wanita dari suku ini yang juga menggunakan bahan tersebut untuk membersihkan diri dari semua kotoran. Jadi bukan hal yang aneh kalau penampilan mereka dianggap eksotis oleh sebagian orang.
Mungkin benar kalau bahan-bahan yang digunakan oleh suku Himba ini dianggap berhasil menjaga kebersihan mereka. Nantinya rambutnya sendiri di kepang dengan banyak untuk mereka yang sudah menikah. Sebaliknya, yang masih lajang nantinya mengepang rambutnya hanya menjadi dua. Hal ini rupanya berlaku untuk kaum pria.
Namun terdapat perbedaan yaitu setelah dilumuri, pria yang lajang akan membentuk rambutnya seperti bentuk tanduk. Dan untuk yang laki-laki sudah menikah maka hanya perlu menutupi kepalanya saja.
Meskipun mungkin tersusun dari bahan-bahan tak biasa untuk mewarnai tubuh mereka, namun siapa sangka banyak manfaat yang jarang diketahui. Demikian dengan warna merah yang digunakan dianggap sebagai simbol dari bumi dan darah.
Lapisan merah ini juga nantinya yang mencegah kulit-kulit wanita suku Himba tersengat sinar radiasi sinar matahari serta menjaga kulit agar tetap lembab.
Banyak orang menganggap aneh gaya suku Himba, namun ternyata ada manfaat tersendiri dari para penduduk Himba. Bentuk rambut dan gaya suku Himba sampai saat ini dinobatkan sebagai salah satu wanita paling indah di Afrika.
Meskipun mungkin awalnya banyak orang yang sempat geleng kepala, namun ketika tahu manfaat dari penampilannya ini semua masuk akal.