Seorang Wanita Alami Halusinasi Parah Gara-gara Main Medsos

Halusinasi.
Sumber :
  • tokekkesel.blogspot.com

VIVA Tekno – Viral baru-baru ini seorang wanita asal Thailand yang mengalami halusinasi akibat terlalu sering menggunakan platform media sosial TikTok dan Reel Instagram. Kasus langka ini dibagikan Surat Tanprawate, dokter spesialis neurologi, di laman Facebook Brain with Dr Surat.

Terkuak, Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Wanita di Muara Baru Tukang Jagal Sapi

Dilansir dari The Thaiger , Rabu, 15 November 2023, Perempuan berusia 40 tahun yang sebelumnya menjadi konsultan penyakit neurodegeneratif itu mulai mengalami halusinasi setelah sering mengunggah konten di TikTok dan Reel selama empat bulan terakhir. Selain mengunggah konten setiap hari, perempuan tersebut juga kerap menonton feed hingga menyukai dan berbagi berbagai video.

Geger Mayat Wanita Tanpa Kepala di Jakut, Polisi Dalami Dugaan Korban Alami Kekerasan Seksual

Ilustrasi chip ditanam di otak manusia.

Photo :
  • dailymail

Awalnya, aktivitas online ini memberinya kesenangan tersendiri, hingga akhirnya ia putus kontak dengan dunia nyata.

Ditangkap, Begini Penampakan Pembunuh Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru

Empat bulan berselang, perempuan tersebut mulai mengalami gejala-gejala halusinasi. Salah satunya mendengar suara-suara yang mengarahkannya tentang cara membuat video.

Dia juga mulai melihat halusinasi seperti ada orang-orang di sekitarnya. Yang lebih menakutkan, ia bahkan melihat seorang pria berpakaian hitam mengikutinya.

Imbas halusinasi parah yang dialami perempuan ini lantas membuat keluarganya berinisiatif untuk membawa dia ke rumah sakit. Sebenarnya, ini bukan kasus halusinasi pertama yang dialami seseorang akibat terlalu sering scroll atau bermain sosial media.

“Sebelumnya, pada bulan lalu, ada juga pasien seorang perempuan lanjut usia yang sampai dirawat di rumah sakit akibat terlalu lama berselancar di dunia TikTok, hingga akhirnya ia tidak bisa membedakan dunia maya dengan dunia nyata,” ujar Dokter Surat.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Kecerdasan Buatan yang Berpusat pada Manusia di Universitas Stanford menunjukkan bahwa media sosial memang memiliki desain umpan dan dampak semacam itu.

Pasalnya, sensasi senang dan candu yang didapatkan saat berselancar di media sosial ternyata mirip dengan kecanduan narkoba karena bisa menghubungkan otak dengan merangsang pelepasan dopamin.

ilustrasi otak manusia.

Photo :
  • Pixabay

Sebuah teori menyatakan bahwa paparan jangka panjang terhadap platform ini menyebabkan lonjakan dopamin, yang dapat menyebabkan halusinasi. Meskipun pengguna umum tidak mungkin terpengaruh, mereka yang memiliki masalah kesehatan mental dapat dengan mudah menunjukkan gejalanya.

Menurut laporan Sanook, teori lain juga menunjukkan banyaknya konten video aneh dan menakutkan yang ada di media sosial dapat menimbulkan pengalaman halusinasi.

Algoritme platform media sosial ini, yang dirancang untuk memberi pengguna konten serupa dengan apa yang mereka tonton, dapat menciptakan realitas alternatif bagi mereka yang suka menonton konten aneh atau menakutkan.

Di sisi lain, individu dengan gangguan kesehatan mental mungkin menggunakan platform ini karena mereka mungkin ragu untuk bersosialisasi di dunia nyata.

Karena itu, Dr Surat menyarankan agar ada pembatasan pengunaan media sosial pada kalangan anak-anak kecil, anggota keluarga lanjut usia, atau siapa saja yang mungkin bingung membedakan media sosial dengan kenyataan atau mulai berhalusinasi setelah melihat konten.

Jika menemukan orang-orang terdekat yang mengalami gejala-gejala halusinasi seperti di atas, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan psikiater.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya