Banyak Gen Z yang Minat, Wanita Ini Dibayar Jutaan Rupiah untuk Pelukan
- inmagine
VIVA Tekno – Tukang peluk profesional adalah seseorang yang memiliki profesi khusus, dalam memberikan layanan pelukan atau sentuhan penuh kasih kepada kliennya.
Bukan sembarang orang, jika memilih profesi ini maka ada pelatihan dan sertifikasi khusus, mencakup aspek-aspek seperti etika, perawatan fisik dan emosional.
Dilanisr dari Daily Mail, Jumat, 10 November 2023, tukang peluk profesional juga berperan sebagai pendengar yang baik, dan wadah untuk berbicara, sehingga pekerjaan ini sangat dicari oleh berbagai kalangan khususnya Gen Z.
Beralih dari guru menjadi tukang peluk, wanita bernama Ella ini memasang harga US$150 per jam, atau setara Rp2,5 juta.
Klien-klien Ella bervariasi, mulai dari pria yang mencari pelukan sebagai bentuk perawatan fisik dan mental, hingga wanita dari Gen Z yang mencari keintiman tanpa unsur seksual.
Meskipun praktik ini mungkin terdengar aneh, penelitian menunjukkan bahwa pelukan profesional dapat memiliki manfaat psikologis dan fisik.
Tidak memiliki latar belakang formal dalam psikologi, pelukan profesional ini menjadi wadah komunikasi yang memberikan penerimaan tanpa syarat.
Kemudian, Ella menjelaskan, "Di kota seperti New York, ada banyak orang yang merasa kesepian dan terisolasi, meskipun kita selalu dikelilingi oleh ribuan orang." Meskipun ia pensiun dari profesi mengajar pada 2017, Ella bukan seorang psikolog berlisensi. Namun, ia telah menjalani pelatihan melalui program sertifikasi Cuddlist.
Menurut Ella, "Sesi pelukan saya menawarkan klien jenis keintiman tertentu dan penerimaan tanpa syarat yang tidak mereka dapatkan di rumah, dalam terapi bicara, atau di tempat pijat." Meskipun gagasan memeluk orang asing mungkin terdengar aneh bagi beberapa orang, penelitian menunjukkan bahwa praktik pelukan profesional ini dapat sangat efektif.
Sebuah studi yang dilakukan pada Juli 2023 mengenai pekerjaan ini menyatakan, "Pelukan profesional adalah praktik terapeutik yang memungkinkan penerima dan praktisi merasakan sesi sentuhan non-seksual yang saling mengasuh dan menenangkan."
Studi tersebut juga mencatat, bahwa praktik ini dapat meningkatkan "kesehatan psikologis dan fisik," termasuk mengurangi stres, kurang tidur, penyakit kardiovaskular, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.