Pengembangan Ekosistem IoT Jangan 'Sprint' tapi Marathon

Ilustrasi Internet of Things (IoT).
Sumber :
  • www.pixabay.com/geralt

VIVA Tekno – Digitalisasi telah menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia. Di Indonesia, pergeseran menuju ekonomi digital juga semakin penting, seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Salah satu aspek penting dalam digitalisasi adalah Internet of Things (IoT), yang menawarkan potensi besar untuk mengubah lanskap bisnis dan meningkatkan efisiensi dalam berbagai sektor.

Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI) mengungkapkan, potensi bisnis IoT di Indonesia sangat cerah di masa depan. Pada 2022, ASIOTI mencatat, potensi IoT di Indonesia sudah mencapai US$26 miliar atau Rp372 triliun.

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo, Ismail.

Photo :
  • Kominfo

Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama ASIOTI menggelar Indonesia Smart Solutions Summit (ISSS) 2023.

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kemenkominfo Ismail menyatakan bahwa dukungan pengembangan ekosistem IoT telah dilaksanakan Ditjen SDPPI melalui program IoT Makers dan IoT Creation yang telah diselenggarakan 2019 hingga 2022.

“Rangkaian program tersebut telah berhasil menghasilkan inovasi-inovasi yang menjadi solusi dan mampu untuk bersaing dalam dunia industri IoT”, kata dia, dalam sambutannya melalui konferensi pers secara hybrid, Rabu, 8 November 2023.

Ia mengatakan, adanya pengembangan ekosistem IoT merupakan kegiatan marathon yang berkelanjutan dan bukan kegiatan sprint atau lari cepat. Pendampingan dan edukasi terus dilakukan agar startup IoT bisa segera komersialiasasi.

Proses Inovasi Diyakini Semakin Bisa Didorong Dengan Digitalisasi

ASIOTI.

Photo :
  • Dok. ASIOTI

Senada, Ketua Umum ASIOTI Teguh Prasetya menjelaskan ajang ISSS 2023, menghadirkan seluruh pemangku kepentingan bersama ekosistem IoT untuk membawa adopsi solusi pintar berbasis internet of things, cloud, dan AI.

Kokoh di Tengah Turbulensi

“Lebih dalam lagi guna menjadi bagian dari solusi keseharian kegiatan masyarakat Indonesia yang diperkirakan pada tahun 2045 nanti rata-rata akan memiliki 22 perangkat IoT untuk setiap Masyarakat Indonesia” ujarnya.

Teguh menjelaskan selama ini pengembangan IoT dimulai dari fokus pada pengenalan, sosialisasi, pengembangan ekosistem dan edukasi di tahun pertama, ditingkatkan dengan kompetisi dan pembuatan standarisasi untuk level pemula hingga engineer IoT.

Khofifah Janji Akan Transformasikan Pasar Tradisional dengan Digitalisasi

“Dan terus meningkat hingga program pendampingan, sertifikasi perangkat serta pembuatan standarisasi nasional Indonesia,” tegas Teguh.

Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia, Meutya Hafid

Menkomdigi di Jerman: Kerjasama Internasional Perkuat Transformasi Digital

Meutya Hafid menekankan pentingnya prinsip-prinsip dasar dalam transformasi digital yang meliputi inklusivitas, pemberdayaan, dan kepercayaan.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024