Allied Telesis Raih Sertifikasi TKDN, Ada 18 Produk

Allied Telesis Indonesia meraih sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Sumber :
  • VIVA/Lazuardhi Utama

Jakarta – Selama beberapa tahun terakhir, Pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan dan program untuk mempromosikan kandungan dalam negeri di berbagai industri. Tujuannya untuk meningkatkan produksi lokal, menciptakan lapangan kerja, serta mengurangi ketergantungan impor.

Salah satu inisiatif pentingnya kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Allied Telesis Indonesia mengambil bagian dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pasar teknologi informasi dan komunikasi di Tanah Air, serta berkontribusi melakukan transfer teknologi untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) mumpuni.

Untuk itu, perusahaan yang bergerak di solusi konektivitas dan jaringan pintar tersebut menjadi perusahaan teknologi dan informasi pertama yang meraih sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk 18 produk switch yang diproduksi langsung di Batam, Indonesia.

Solusi jaringan Allied Telesis yang didukung teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dapat mengoptimalkan LAN, Wi-Fi, keamanan, dan SD-WAN, sehingga dapat mengurangi waktu jaringan yang tidak aktif, menyederhanakan kegiatan operasional, dan mengurangi biaya untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang selalu berubah.

Hal ini yang menjadikan Allied Telesis menerima berbagai pengakuan dari industri atas penawaran solusi yang diberikan, termasuk penghargaan untuk otomatisasi jaringan dan keamanan.

"Sertifikasi TKDN ini akan melengkapi performa Allied Telesis Indonesia sebagai perusahaan solusi jaringan pintar yang didukung teknologi AI di Indonesia," kata Country Lead Allied Telesis Indonesia, Beng Santosa, di Jakarta, Senin, 23 Oktober 2023.

Dengan adanya pabrik di Batam, Indonesia telah menjadi salah satu pusat produksi Allied Telesis di Kawasan Asia Tenggara untuk mengamankan pasokan switch lokal dan global yang menggunakan kandungan lokal.

Hal ini mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan kemandirian sektor industri dalam negeri dengan mengoptimalisasikan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam pengadaan barang dan jasa.

Jangan Coba-coba Beli Smartphone di Sini kalau Tidak Mau Rugi

Bukan itu saja. Allied Telesis juga memastikan pasokan lokal produk-produknya di Indonesia karena memiliki manufaktur kontrak dengan PT Sat Nusapersada Tbk, perusahaan manufaktur yang berbasis di Batam, yang selama ini telah mengembangkan produk-produk jaringan perusahaan di Indonesia.

"Dengan adanya sertifikasi TKDN, kami berharap perusahaan kami akan terus memperkuat infrastruktur konektivitas dan meningkatkan inovasi yang terus membantu para pelaku bisnis di Indonesia," ungkap Direktur Sat Nusapersada, Bidin Yusuf.

Jangan Cuek, Pengguna iPhone di Indonesia Wajib Tahu Ini

Menurut Direktur IET Kementerian Perindustrian, Priyadi Arie Nugroho, langkah yang dilakukan Allied Telesis Indonesia membuktikan bahwa anak bangsa dapat melakukan inovasi teknologi melalui proses riset dan pengembangan.

Hal ini akan sangat berguna untuk lebih memacu produktivitas dan daya saing industri manufaktur teknologi informasi dan telekomunikasi yang akan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Investor China Serbu RI Akibat Kebijakan Trump, Kemenperin: 'Gembira tapi Juga Khawatir'

"Kami yakin ke depannya akan lebih banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi TKDN seperti Allied Telesis. Kami juga telah melakukan beberapa terobosan dalam upaya mempercepat, mempermudah, dan memperbanyak sertifikasi TKDN," paparnya.

Ilustrasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Kemenperin.

Photo :
  • Dok. Kemenperin
VIVA Otomotif: Booth Toyota di GIIAS 2023

Toyota Akui Bukan Perkara Mudah Hadirkan Mobil LCGC Hybrid

PT Toyota Astra Motor (TAM) mengakui bikin mobil LCGC Hybrid untuk pasar Indonesia bukan perkara mudah, dan butuh studi yang panjang.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024