Sampah Luar Angkasa Mencemari Atmosfer Bumi

Ilustrasi sampah luar angkasa yang mengorbit Bumi.
Sumber :
  • NASA

VIVA Tekno – Ilmuwan selama ini telah berpikir bahwa pembakaran sampah luar angkasa di atmosfer Bumi menciptakan polusi udara yang dapat memengaruhi iklim planet ini.

Baru-baru ini, ilmuwan berhasil mendeteksi keberadaan polusi ini di udara tinggi di atas Bumi untuk pertama kalinya. Sebuah tim peneliti menggunakan pesawat NASA yang terbang di ketinggian tinggi untuk mengambil sampel udara di stratosfer, lapisan kedua terendah di atmosfer Bumi yang terletak sekitar 10 hingga 50 kilometer di atas permukaan planet kita.

Ilustrasi bumi

Photo :
  • Pixabay/Steven Goddard

Dilansir dari Space, pesawat-pesawat NASA ini, WB-57 dan ER-2, memungkinkan peneliti mencapai ketinggian hingga sekitar 19 kilometer lebih tinggi daripada pesawat komersial yang biasa kita gunakan.

Mereka menggunakan sensor-sensor sensitif untuk menganalisis senyawa kimia yang terlarut dalam udara tipis di stratosfer. Udara di stratosfer ini sangat bersih dan tidak terkena polusi udara yang berasal dari Bumi.

Ilustrasi sampah luar angkasa yang mengorbit Bumi

Photo :
  • NASA

Namun, yang mengejutkannya adalah para peneliti menemukan jejak lithium, aluminum, copper, dan lead di udara yang mereka sampel.

Konsentrasi senyawa-senyawa ini jauh lebih tinggi daripada yang bisa dihasilkan oleh sumber alami seperti penguapan debu kosmik dan meteor ketika bertemu dengan atmosfer.

Penemuan ini mencerminkan rasio senyawa kimia yang ada dalam paduan yang digunakan dalam pembuatan satelit. Mengapa ini penting?

Satu alasan utama adalah karena stratosfer adalah rumah bagi lapisan ozon Bumi yang melindungi kita dari radiasi ultraviolet (UV) berbahaya. Oksida aluminium, yang merupakan hasil pembakaran paduan berbasis aluminium, dapat merusak lapisan ozon.

Lapisan ozon baru-baru ini mulai pulih dari kerusakan yang disebabkan oleh penggunaan zat-zat yang merusak ozon dalam pendingin dan semprotan aerosol. Polusi dari sampah luar angkasa ini bisa memperlambat proses pemulihan lapisan ozon.

Selain merusak lapisan ozon, partikel oksida aluminium juga dapat mengubah kemampuan Bumi untuk memantulkan cahaya, yang disebut sebagai albedo.

Konsentrasi oksida aluminium yang tinggi di stratosfer bisa menyebabkan perubahan suhu di sana, dan ini bisa berdampak pada iklim Bumi.

Masalahnya adalah bahwa partikel yang tersebar di ketinggian tinggi tidak akan jatuh ke Bumi, sehingga konsentrasinya hanya akan terus meningkat seiring berjalannya waktu.

Olahraga Lari saat Polusi Udara Buruk Bukan Ide Bagus, Begini Bahayanya bagi Kesehatan

Penemuan ini sangat relevan saat ini karena ada peningkatan besar dalam jumlah peluncuran roket dan satelit ke orbit Bumi dalam beberapa tahun terakhir.

Banyak dari satelit-satelit ini direncanakan untuk kembali dan terbakar di atmosfer saat misi mereka selesai. Ini berarti bahwa jumlah re-entry satelit ini akan meningkat, dan dengan demikian, juga akan meningkat konsentrasi senyawa kimia hasil pembakaran mereka di lapisan atas atmosfer.

Ekonomi Sirkular melalui Bank Sampah Sebagai Solusi Mengurangi Limbah
Kegiatan tukar sampah jadi susu

Kegiatan Tukar Sampah Jadi Susu, Berikan Peluang bagi Warga Menukar Botol Plastik Bekas

Program "Tukar Sampah Menjadi Susu" memberikan kesempatan bagi warga untuk menukar botol plastik bekas dengan susu.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024