Sejahterakan Petani, Pria Ini Kembangkan Teknologi Jual Hasil Panen ke Pasar Internasional

Muhammad Xaria Yusuf
Sumber :
  • dok. Istimewa

VIVA Digital – Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan berbagai hal, mulai dari daratan yang luas, budaya yang sangat banyak, hingga sumber daya yang mumpuni. Tentu saja, sumber daya yang melimpah tersebut bisa menjadi salah satu sumber penghasilan dari masyarakatnya. 

Kepala Bapanas Sebut Beras Kena PPN 12 Persen Hanya yang di Impor untuk Hotel dan Restoran

Kekayaan yang tidak terbendung ini akan membuat masyarakat bisa memanfaatkan sumber daya alam sebaik mungkin. Misalnya dengan menanam tanaman yang berkelanjutan sehingga akan memberikan dampak baik untuk keberlangsungan hidup masyarakatnya. 

Apalagi Indonesia memiliki iklim tropis sehingga tanaman apapun bisa tumbuh dengan maksimal dan menguntungkan. Namun pada kenyataannya, tidak semua tanaman di Indonesia akan memberikan keuntungan kepada para petani karena harga yang sangat rendah.

Robert Kiyosaki Prediksi Aset Ini Bakal Melesat Setelah Emas

Muhammad Xaria Yusuf

Photo :
  • dok. Istimewa

Hal tersebut menjadi keresahan bagi Muhammad Xaria Yusuf. Salah satu yang menjadi fokus adalah harga panen kelapa sawit yang sangat rendah oleh para tengkulak. Padahal, kelapa sawit milik para petani ini bisa dikatakan mampu bersaing dengan produk luar negeri. 

Mendag Ungkap Penyebab Harga MinyaKita Melonjak Jelang Nataru, Kini Berangsur Turun

Muhammad Xaria Yusuf kemudian mengembangkan program berbasis teknologi dengan nama InacomID bersama dengan beberapa sahabatnya yang berasal dari latar belakang berbeda. Mereka terdiri atas pengusaha logistik, mantan pegawai bea cukai, penjual hasil tani dan ahli IT. 

Tujuan utama kehadiran orang-orang kreatif tersebut adalah untuk mensejahterakan para petani. Mereka akan menghubungkan para petani, pemilik lahan, UMKM dengan pasar lokal dan internasional untuk kegiatan jual beli sehingga lebih menguntungkan. 

Petani kelapa sawit memanen tandan buah kelapa sawit saat banjir di Kabupaten Kampar, Riau (Fotoi ilustrasi).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Hadly V

Menariknya, mereka juga turun langsung untuk mengedukasi masyarakat tentang cara bertani terbaik. Sebab, para petani masih memakai cara tradisional sehingga sulit untuk mengatur kualitas produk yang dihasilkan. Berkat inovasi tersebut, Muhammad Xaria Yusuf mendapatkan apresiasi SATU Astra Indonesia pada tahun 2020. 

Selain itu, InacomID juga mengedukasi para petani bahwa ada lonjakan nilai pada komoditas tertentu sehingga tidak disarankan menjual kepada tengkulak dengan harga murah. Berkat hal ini, terjadilah peningkatan daya tawar komoditi para petani. 

Sebelum itu, para petani di Tembilahan dan Indragiri Hilir hanya mendapatkan Rp400-1.300 per kg. Kini, mereka bisa menjual hasil panen tersebut hingga Rp750-2.100 per kg. InacomID sendiri kini beroperasi di Tembilahan dan Indragiri Hilir, Tanjung Jabung Timur, Lampung Selatan, Surabaya, serta Buton Utara dan Donggala

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya