Lobstech, Inovasi Hendra Sebagai Solusi Teknologi untuk Meningkatkan Produktivitas Nelayan

Hendra, pemberdaya nelayan dengan “Lobstech” berbasis teknologi IoT
Sumber :
  • SATU Indonesia

Jawa Timur – Industri perikanan adalah salah satu sektor ekonomi yang sangat penting bagi Indonesia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, banyak nelayan yang menghadapi tantangan besar dalam budidaya ikan kerapu di Situbondo, Jawa Timur. 

Hadirkan Inovasi Teknologi Terkini, Ratusan Perusahaan Hadir di Jade 2024

Masalah ini menjadi perhatian Hendra, seorang individu yang peduli terhadap masa depan nelayan Indonesia. Selain itu, dia juga melihat potensi besar dalam budidaya lobster di Indonesia, yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.

Integrasi Teknologi dan Pendidikan untuk Mendongkrak Kualitas SDM

Hendra dan rekannya tidak tinggal diam. Mereka memulai perjalanan panjang selama dua tahun untuk mengembangkan Lobstech, sebuah inovasi teknologi yang akan mengubah cara budidaya lobster dilakukan. Inovasinya tersebut membuat Hendra menerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2021 dalam bidang teknologi. 

Salah satu aspek utama dari Lobstech adalah penggunaan Internet of Things (IoT) untuk mengontrol kualitas air dalam keramba. Mereka menciptakan kotak sensor berbasis IoT yang ditempatkan di dalam keramba. 

Apakah laptopmu Terus-Menerus di Mode Sleep? Simak Bahaya Performa dan Keamanannya yang Perlu Kamu Waspadai!

Hendra, pemberdaya nelayan dengan “Lobstech” berbasis teknologi IoT

Photo :
  • SATU Indonesia

Kotak sensor ini terhubung ke aplikasi Lobstech di komputer Hendra, dan para nelayan dapat memantau kondisi keramba dan kualitas airnya melalui aplikasi di telepon genggam mereka. Ini adalah langkah revolusioner dalam dunia budidaya lobster di Indonesia.

Teknologi Lobstech berbasis IoT memiliki potensi untuk meningkatkan produksi lobster hingga 50 persen. Selain itu, waktu yang diperlukan untuk membesarkan lobster bisa dipangkas setengahnya, dari 6 bulan menjadi 3 bulan sekali panen. 

Hasilnya adalah pertumbuhan yang lebih baik, dengan lobster mencapai berat 100 gram dalam waktu satu bulan, dibandingkan dengan 8-10 bulan sebelumnya.

Awalnya, hanya sedikit nelayan yang bersedia bekerja sama dengan Hendra dalam mengadopsi teknologi baru ini. Namun, ketika mereka melihat hasil positif yang diperoleh, banyak nelayan lainnya segera mendaftar untuk bekerja sama. 

Kini, Lobstech sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan asal Jerman untuk mengembangkan sensor dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi.

Pada masa mendatang, Lobstech berambisi agar teknologinya dapat digunakan oleh nelayan dan pembudidaya lobster di seluruh Indonesia. Mereka berencana untuk terus meningkatkan sistem teknologi mereka dan mengadaptasikannya ke berbagai perairan laut di seluruh Indonesia.

Inovasi seperti Lobstech adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat membantu sektor perikanan Indonesia. Dengan solusi seperti ini, diharapkan masa depan nelayan dan industri budidaya lobster di Indonesia akan semakin cerah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya