Mengurangi Konsumsi Alkohol Baik untuk Kesehatan Otak

Ilustrasi minuman beralkohol.
Sumber :
  • Pixabay/Pexels

VIVA Tekno – Sebuah studi terbaru melaporkan bahwa mengurangi konsumsi alkohol, baik itu dengan benar-benar berhenti atau hanya menguranginya memiliki manfaat bagi kesehatan otak bagi individu yang menderita gangguan penggunaan alkohol.

Rumah Kuliner Berkonsep Nyaman Hadir di Pameran Makanan Internasional

Dilansir dari Medical News Today, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Alcohol: Clinical and Experimental Research menganalisis otak dari 68 partisipan dewasa berusia 28 hingga 70 tahun, yang semuanya telah didiagnosis dengan gangguan penggunaan alkohol.

Para peneliti menemukan bahwa individu yang menderita gangguan penggunaan alkohol memiliki volume kortikal yang lebih kecil di seluruh otak mereka dibandingkan dengan individu yang tidak memiliki gangguan penggunaan alkohol. Orang yang lebih sering mengonsumsi alkohol mengalami penurunan volume kortikal yang paling signifikan.

Meskipun Sudah Lulus Ternyata Gelar Doktor Bisa Dicabut Jika…

Meskipun ukuran sampel penelitian ini relatif kecil, namun para ahli menyatakan bahwa penelitian ini memberikan wawasan menarik tentang beberapa dampak kurang diketahui dari konsumsi alkohol yang berat.

Pengurangan Dampak dan Gangguan Penggunaan Alkohol

Cinema XXI Raih Sertifikasi Halal Jual Produk Makanan dan Minuman

Ilustrasi Scotch whisky/minuman beralkohol.

Photo :
  • Freepik/rawpixel.com

Studi ini dipimpin oleh Dr. April May, seorang peneliti pasca doktoral di Pusat Penelitian Penyakit Jiwa VA Sierra Pacific, bersama dengan Universitas Stanford di California. May mengungkapkan bahwa para peneliti telah mengharapkan akan ada hubungan antara konsumsi alkohol yang tinggi dan penurunan volume otak, tetapi hasil penelitian ini memberikan beberapa temuan yang mengejutkan.

Salah satu temuan menarik adalah bahwa individu yang berhasil kembali ke tingkat konsumsi alkohol berisiko rendah setelah menjalani pengobatan memiliki volume otak yang serupa dengan individu yang mencapai abstinensia. 

Dari 34 wilayah otak yang dianalisis, hanya ada dua wilayah yang berbeda antara kedua kelompok tersebut. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan pengurangan dampak dalam pengobatan gangguan penggunaan alkohol mungkin menjadi alternatif yang efektif.

May juga menekankan bahwa sementara abstinensia tetap menjadi yang terbaik, mengurangi konsumsi alkohol dari tingkat berisiko tinggi ke tingkat berisiko rendah juga dapat memberikan manfaat signifikan. Ini memberikan harapan bagi individu yang merasa sulit menghindari alkohol sepenuhnya. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian di masa depan untuk lebih memahami hubungan antara konsumsi alkohol, volume otak, dan hasil pengobatan gangguan penggunaan alkohol.

Pentingnya Konsumsi Alkohol yang Bijak

Ilustrasi minuman beralkohol.

Photo :
  • Pixabay/Pexels

Sementara beberapa panduan merekomendasikan batas konsumsi alkohol yang berbeda, ada konsensus bahwa konsumsi alkohol yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan. 

Sebagai referensi, panduan diet untuk Amerika 2020-2025 merekomendasikan agar pria tidak minum lebih dari dua minuman alkohol per hari, sementara wanita disarankan untuk membatasi konsumsi mereka hanya satu minuman alkohol per hari.

Panduan lain, seperti yang dikeluarkan oleh Kanada, merekomendasikan dua minuman atau kurang per minggu untuk menghindari masalah kesehatan yang berkaitan dengan alkohol. Sementara itu, Belanda menyarankan nol hingga satu minuman alkohol per hari.

Meskipun ada definisi standar untuk berbagai tingkatan konsumsi alkohol, penting untuk diingat bahwa respons individu terhadap alkohol dapat berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memantau konsumsi alkohol mereka dan mengambil tindakan yang sesuai jika mereka merasa bahwa konsumsi alkohol telah menjadi masalah bagi kesehatan atau kesejahteraan mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya