Geger NASA Ungkap Asal usul dan Rahasia Kehidupan Bumi
- NASA
VIVA Tekno – Baru-baru ini NASA menemukan lagi sampel dari Bennu, sebuah asteroid yang mendekati Bumi. Bennu sendiri sangat tua, berusia sekitar 4,5 miliar tahun, dan ada kemungkinan kecil bahwa asteroid ini dapat menabrak Bumi, dalam 159 tahun mendatang.
Sampel yang telah diambil ini, menjanjikan penyelidikan yang luar biasa dalam hal asal-usul kehidupan di Bumi.
Misi ini dikenal sebagai OSIRIS-REx (Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, Security, Regolith Explorer), dan pesawat luar angkasanya berhasil mengambil sampel dari Bennu, yang diyakini mengandung unsur-unsur penting seperti karbon dan air dalam jumlah yang melimpah.
Penemuan ini sangat penting, karena membawa kita lebih dekat untuk memahami asal-usul kehidupan, dan membuka pintu menuju pemahaman yang lebih dalam, tentang kemampuan planet kita untuk mendukung kehidupan.
Sampel-sampel dari Bennu yang telah diambil, dengan hati-hati telah dikirim ke Tempat Pengujian dan Pelatihan di Utah pada akhir bulan lalu, setelah misi yang dimulai pada 2016.
Administrator NASA, Bill Nelson, menyebut sampel OSIRIS-REx sebagai "sampel asteroid kaya karbon terbesar yang pernah dikirimkan ke Bumi" dan menyoroti perannya, dalam menyelidiki asal-usul kehidupan di planet kita untuk generasi mendatang.
Dengan kata lain, penemuan ini membuka pintu bagi penemuan-penemuan yang belum pernah kita lihat sebelumnya dalam ilmu pengetahuan. Selain itu, jejak Bennu yang merupakan benda luar angkasa ini, hanya sedikit lebih lebar dari ketinggian Empire State Building.
Penemuan ini tidak hanya memberikan petunjuk baru tentang asal-usul Bumi, tetapi juga berkontribusi pada pemahaman kita tentang pembentukan tata surya. NASA sedang melakukan penelitian tentang bagaimana unsur-unsur yang membentuk kehidupan pertama kali, mungkin "diunggulkan" di Bumi dari luar angkasa.
Bennu sendiri diyakini telah terpisah dari asteroid yang lebih besar, dan kaya karbon antara 700 juta hingga 2 miliar tahun lalu. Selain itu, pemulihan sampel Bennu telah mengungkapkan materi "bonus" yang memerlukan waktu tambahan, bagi para ahli NASA untuk dikumpulkan setelah mencapai Bumi.
Selama dua tahun ke depan, kita akan menyaksikan analisis dan eksplorasi lebih lanjut, oleh lebih dari 200 ilmuwan di seluruh dunia.
Dalam beberapa minggu mendatang, karya ini juga akan dipinjamkan ke Smithsonian Institution, Space Center Houston, dan Universitas Arizona, yang akan memungkinkan masyarakat luas untuk menggali lebih dalam ke dalam penemuan ini.