Peneliti Temukan 'Alas Kaki Prasejarah' Berusia 6.000 Tahun di Gua
- SWNS
Eropa – Sebuah penemuan mengejutkan telah mengguncang dunia arkeologi di Spanyol. Para ilmuwan telah menemukan sepasang sandal yang dipercayai sebagai sepatu tertua di Eropa.
Penemuan ini sebenarnya tidak baru, artefak-artefak tersebut ditemukan abad ke-19 selama pekerjaan pertambangan di Cueva de los Murciélagos, yang berarti "gua kelelawar" dalam bahasa Spanyol di Albuol, Granada, Spanyol.
Dilansir VIVA Tekno dari India Times, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa sepasang sandal ini jauh lebih tua dari yang sebelumnya diperkirakan oleh para ilmuwan. Artefak ini telah bertahan selama ribuan tahun dalam kondisi yang membuatnya cukup terjaga dengan baik.
Menurut penelitian terbaru, sandal-sandal ini memiliki usia setidaknya 6.200 tahun, bahkan mungkin lebih tua lagi. Ini menjadikan mereka sandal anyaman tertua yang pernah ditemukan di Eropa. Selain sandal, peneliti juga menemukan banyak artefak anyaman lainnya di dalam gua ini, yang semuanya berusia sekitar 9.500 tahun.
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan dua jenis sepatu prasejarah yang menarik. Salah satunya memiliki alas yang terus-menerus dianyam, sementara yang lain memiliki "inti pusat" yang lebih kuat. Alas yang terus-menerus tidak dilengkapi tali, namun pada jenis yang lain, sekelompok serat tampaknya diletakkan antara jempol pertama dan kedua dengan inti pusat ini, dan serat-serat ini juga terkait dengan pita yang bisa diikatkan di sekitar pergelangan kaki.
Mengapa penemuan ini begitu penting? Penemuan ini telah memaksa para ilmuwan untuk mempertimbangkan ulang apa yang mereka pikirkan tentang nenek moyang manusia di Eropa. Artefak yang ditemukan ini adalah bukti pertama tentang anyaman di antara masyarakat pemburu-pengumpul dan komunitas pertanian awal di selatan Eropa. Dalam kisaran temuan tersebut terdapat keranjang, sandal, dan alat organik lainnya yang terbuat dari buluh dan rumput esparto.
Namun, mengapa semua barang ini bisa bertahan selama ribuan tahun? Menurut para peneliti, kelembaban rendah dan angin sejuk yang kering di dalam gua ini mencegah bakteri berkembang, sehingga perangkat-perangkat berbasis serat ini dapat bertahan selama ribuan tahun.
Para ilmuwan sedang melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami lebih dalam tentang artefak-artefak ini dan apa yang mereka ungkapkan tentang sejarah manusia di Eropa. Penemuan seperti ini memberikan wawasan berharga tentang bagaimana manusia prasejarah hidup dan bertahan dalam kondisi alam yang keras.