Jakarta Akan Mengalami Fenomena Langka, Hari Tanpa Bayangan
- Pixabay
VIVA Tekno – Kota Jakarta akan mengalami fenomena langka, yaitu hari tanpa bayangan atau kulminasi, pada Senin, 9 Oktober 2023. Fenomena ini terjadi ketika Matahari tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.
Pada saat itu, bayangan benda tegak akan hilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, fenomena ini akan berdampak pada suhu udara yang lebih panas dari biasanya.
Kulminasi adalah fenomena ketika Matahari berada tepat di atas kepala pada tengah hari. "Pada saat itu, sudut datang sinar Matahari akan tegak lurus dengan permukaan Bumi, sehingga energi sinar Matahari akan terkonsentrasi pada area yang sempit," demikian menurut keterangan resmi BMKG, Jumat, 6 Oktober 2023.
Hari tanpa bayangan ini terjadi dua kali dalam setahun di Indonesia, yaitu pada saat kulminasi utama. Kulminasi utama adalah peristiwa ketika deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat.
Fenomena ini berbeda dengan ekuinoks, yang terjadi ketika titik semu Matahari melintasi garis khatulistiwa. Ekuinoks membuat durasi siang dan malam hampir sama, sekitar 12 jam masing-masing.
Selain itu, Jakarta dan sekitarnya juga berada dalam wilayah potensi kekeringan meteorologis, dipengaruhi oleh fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang sedang memuncak.
Menurut Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa, BRIN, hari tanpa bayangan di Jakarta akan terjadi pada Senin, 9 Oktober pukul 11.40 WIB.
Fenomena serupa juga akan terjadi di Kota Bogor pada Selasa, 10 Oktober pukul 11.39 WIB. Berikut adalah beberapa tips untuk mengamati fenomena hari tanpa bayangan:
- Pilihlah tempat yang memiliki pemandangan langit yang jelas.
- Hindari tempat yang terhalang oleh bangunan atau pepohonan.
- Lakukan pengamatan pada saat kulminasi utama.