Kota Ini 'Dijajah' Burung, Banyak Kotoran Bertebaran
- New York Post
VIVA Tekno – Sebuah kota di selatan London kini tengah menghadapi “pemboman” kotoran burung yang disebabkan oleh masuknya “penyelundup” bersayap yang semakin hari semakin banyak, dan hingga kini belum diatasi oleh para pejabat.
“Anda sedang berjalan-jalan dan tiba-tiba mereka (burung) bersuara di atas Anda. Semua bayi-bayi burung itu mengoceh, dan kemudian mereka buang air besar tepat di atas Anda,” kata pemilik bisnis Ashford, Vince Monticelli, melansir New York Post, Rabu, 4 Oktober 2023.
“Kota kami telah diambil alih oleh burung camar dan merpati dan membuat kota dipenuhi kotoran burung,” lanjutnya.
Ilustrasi kota London Selatan dijajah oleh burung
- New York Post
Dewan Borough Ashford telah mengabaikan masalah ini setelah membatalkan rencana bulan April untuk mendapatkan kebijakan yang akan mengusir burung-burung yang tidak diinginkan itu dari kota. Rencananya, para pejabat akan mendatangkan burung elang, yang mana adalah burung predator untuk menakuti burung camar dan merpati agar menjauh dari pemukiman.
“Kami telah melakukan penelitian dengan cermat, dan setelah berkonsultasi dengan pemangku kepentingan terkait dan bisnis lokal, kami yakin saat ini kebutuhan akan layanan elang untuk diperkenalkan di pusat kota tidak mencukupi,” kata juru bicara pemerintah pada saat itu.
Situasi ini “sedang ditinjau” dan mungkin mencakup uji coba selama empat bulan dengan burung pemangsa tersebut, meskipun gagasan tersebut dilaporkan telah dibatalkan untuk saat ini.
Penduduk setempat juga merasa bahwa seekor elang yang diajak berjalan-jalan oleh penjaga profesional juga akan menjadi atraksi yang sangat menarik untuk kota.
Monticelli, juga, bersikukuh: “Saya pikir ini adalah sebuah isu dan dewan mungkin harus mengambil tindakan tegas.”
Ilustrasi kota London Selatan dijajah oleh burung
- New York Post
Penduduk lokal lainnya, seperti Russell Green, juga menyatakan bahwa merpati juga mengalami masalah yang sama. “Saya tidak mengerti mengapa mereka tidak bisa mendapatkan (elang) selama beberapa hari dalam sebulan,” katanya. “Setelah merpati dan burung camar mengetahui ada elang di sini, mereka tidak akan repot-repot kembali lagi dan mengotori kota kita.”
Pria lain yang bekerja di kota tersebut, Connor Moon, menyarankan para “pengunjung bersayap” itu untuk “jangan menyakiti kami” dan menyalahkan banyak pihak, khususnya para pemberi makan burung, karena secara tidak sengaja mengundang mereka untuk kembali ke kota itu.
