Peluit Kematian Suku Aztec Diciptakan Lagi, Suara Bikin Merinding

Peluit Kematian Suku Aztec.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Tekno – Ketika barang-barang kuburan berbentuk tengkorak yang aneh ditemukan oleh para arkeolog beberapa dekade yang lalu di sebuah kuil Aztec di Meksiko, mereka dianggap sebagai mainan atau ornamen baru yang kemudian disimpan di gudang.

Dilasir dari national geographic, Minggu, 1 Oktober 2023, bertahun-tahun kemudian, para ahli menemukan bahwa itu adalah peluit kematian menyeramkan yang membuat suara menusuk menyerupai jeritan manusia.

Fakta suku aztec

Photo :

Peluit ini digunakan suku Aztec kuno selama upacara, pengorbanan, atau selama pertempuran untuk menakuti musuh mereka.

Dua peluit berongga berbentuk tengkorak ditemukan 20 tahun lalu di kuil dewa angin Ehecatl, di tangan kerangka laki-laki yang dikorbankan. Ketika peluit akhirnya ditiup, suara yang tercipta digambarkan sebagai sesuatu yang menakutkan.

Peluit membuat suara "manusia melolong kesakitan, embusan angin siulan yang menakutkan, atau jeritan seribu mayat,” tulis MailOnline.

Roberto Velázquez Cabrera, seorang insinyur mesin dan pendiri Instituto Virtual de Investigación Tlapitzcalzin yang berbasis di Meksiko, telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menciptakan kembali instrumen pra-Columbus untuk memeriksa suara yang mereka buat.

Speaker Canggih Bisa Koreksi Suara

Dia menulis di MexicoLore bahwa peluit kematian khususnya bukanlah instrumen umum. Peluit disediakan untuk pengorbanan, ditiup sebelum seorang korban dibunuh untuk membimbing jiwa ke alam baka atau untuk digunakan dalam pertempuran.

Mengapa Suku Aztec Menggunakan Peluit Kematian?

Ada Kacamata Canggih Bisa Dengar Lagu dan Terima Telepon

Beberapa ahli sejarah meyakini bahwa suku Aztec menggunakan peluit kematian sebagai sarana untuk membantu arwah orang yang telah meninggal dalam perjalanan mereka ke alam baka.

Suku aztec akuntan

Photo :

Selain itu, suku ini diyakini juga menggunakan suara menakutkan dari peluit tersebut sebagai alat perang psikologis untuk mengejutkan dan menakut-nakuti musuh mereka pada awal pertempuran.

Dalam konteks perang, para prajurit Aztec mungkin mengenakan peluit kematian di sekitar leher mereka dan kemudian menggunakannya untuk mengejutkan musuh pada saat pertempuran dimulai.

Menghadapi seratus peluit kematian yang berbunyi bersamaan, ini mungkin menciptakan dampak psikologis yang kuat pada musuh, melemahkan tekad mereka dan mengganggu konsentrasi mereka.

Selain itu, ada hipotesis lain yang mengemukakan bahwa individu yang dikorbankan diberikan peluit sehingga mereka dapat menggunakannya setelah meninggal untuk menghubungkan roh mereka dengan roh angin dan membimbing mereka melalui perjalanan ke alam baka dengan aman.

Beberapa ahli bahkan menganggap bahwa nada yang berbeda pada peluit mungkin digunakan untuk mencapai keadaan kesadaran tertentu atau bahkan untuk pengobatan penyakit.

Peluit Kematian Suku Aztec

Photo :
  • Istimewa

Beberapa replika peluit yang dibuat oleh Roberto Velázquez Cabrera menghasilkan suara dan nada yang mencapai batas pendengaran manusia, hampir tidak terdengar oleh telinga manusia.

Arnd Adje Both, seorang ahli arkeologi musik pra-Hispanik, menyatakan, "Pengalaman saya adalah bahwa setidaknya beberapa suara pra-Hispanik lebih mengganggu daripada memberi dampak positif, sementara yang lain dapat memicu trans. Tentu saja, suara ini digunakan dalam berbagai konteks, termasuk upacara pengorbanan dan penyembuhan."

Jenis alat musik kuno lainnya yang ditemukan juga terbuat dari berbagai bahan seperti bulu, tebu, tanah liat, dan bahkan kulit katak.

Roberto Velázquez Cabrera menyoroti bahwa meskipun musik pra-Columbus telah hilang dalam zaman modern, reproduksi suara dari peluit kematian ini dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang musik kuno mereka.

Dia mencatat, "Kami telah memandang budaya kuno kami seolah-olah mereka telah kehilangan suara dan kata-kata. Namun, saya yakin bahwa semua ini sangat terkait dengan apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka memahami dunia.

Ilustrasi Silent Majority

Mengenal Istilah Silent Majority yang Kini Sedang Ramai

Di Indonesia, konsep silent majority semakin relevan dalam situasi politik kontemporer, terutama ketika masyarakat menghadapi ketidakpuasan dengan kondisi politik.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024