Akurasi AI Tidak 100 persen, Kenapa Terus Digunakan?
- Pixabay
Jakarta – Kecerdasan Buatan (artificial intelligence/AI) adalah bidang ilmu komputer yang berfokus pada penciptaan sistem yang mampu menjalankan tugas-tugas yang memerlukan kecerdasan manusia.
Hal ini melibatkan pembelajaran otomatis, pemahaman bahasa alami, pengenalan suara, pengenalan pola, dan pemecahan masalah. Tujuannya adalah untuk membuat mesin atau komputer dapat berpikir dan bertindak seperti manusia.
Kecerdasan Buatan sedang mengalami perkembangan pesat dan memiliki dampak yang signifikan pada berbagai sektor industri, dari kesehatan, pendidikan, keuangan, hingga otomotif.
Dengan kemajuan teknologi dan peningkatan data, potensi AI untuk meningkatkan kehidupan manusia semakin meningkat. Namun, pendekatan yang bijaksana diperlukan untuk memastikan bahwa AI dikembangkan dengan cara yang etis dan bertanggung jawab.
Dareen Winter selaku Direktur Duco Digital Training, penyedia kursus AI mengatakan jika kecerdasan buatan akurasinya tidak bisa 100 persen.
“Tidak, tidak, tidak, mereka (AI) tidak melakukannya. Sistem apa pun tunduk pada bias yang kita dengar saat ini dan juga pembelajaran mesin. Itu yang menurutnya adalah pembelajaran. Jadi seiring dengan pembelajaran yang kita pelajari, pembelajaran mesin dan mereka akan membuat keputusan yang salah,” Kata Dareen kepada VIVA Tekno, Senin, 25 September 2023.
Meski tidak dapat mencapai akurasi 100 persen, ini perlu dikembangkan agar bisa terus meningkat. Caranya, dengan terus melatih system tersebut dengan data baru dan data berkualitas.
“Jadi kita perlu terus melatih sistem tersebut dengan data baru dan data berkualitas tinggi, agar hasilnya terus meningkat. Penting juga untuk melihat algoritme untuk memastikan bahwa kami mendapatkan hasil terbaik,” ujarnya.
Mengapa akurasi tidak bisa 100 persen tapi masih terus dikembangkan? Kata Dareen, AI ini memiliki peluang besar bagi mereka yang ingin masuk ke karier baru.
“Ini tidak selalu tentang data. Ini tentang apa yang terjadi pada data di dalamnya juga. Dan ini adalah dua peluang besar bagi orang-orang untuk memasuki karier baru jika mereka mencari pekerjaan baru,” terang Dareen.