Sampel Asteroid Terbesar Berhasil Dibawa ke Bumi

Asteroid Bennu.
Sumber :
  • NASA

VIVA Tekno – Kapsul Osiris-Rex milik Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA sukses membawa sampel Asteroid Bennu ke Amerika Serikat (AS). Kerikil dan serpihan debu dari asteroid terbesar itu berhasil mendarat di Negara Bagian Utah.

Baju Astronot ke Bulan Kece Abis

Para ilmuwan berharap sampel Asteroid Bennu dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana Bumi bisa dihuni.

Mengakhiri ekspedisi selama tujuh tahun, kapsul luar angkasa yang membawa sampel pertama dari permukaan Asteroid Bennu berhasil kembali ke Bumi Minggu, 24 September 2023.

Astronot Bisa Cari Makan dari Asteroid

Menurut Peneliti Utama Misi Osiris-Rex, Dante Lauretta, sampel tersebut merupakan sampel asteroid ketiga dan terbesar yang pernah dibawa ke Bumi. Kapsul NASA itu diperkirakan membawa setidaknya secangkir puing-puing Asteroid Bennu.

"Membawa pulang sampel ini begitu bersejarah. Ini sungguh menakjubkan dan akan menjadi sampel terbesar yang kami bawa pulang sejak batuan Bulan Apollo mendarat ke Bumi," kata Dante, seperti dikutip dari situs DW, Senin, 25 September 2023.

Misteri Punahnya Dinosaurus Terungkap

Misi sangat penting

Misi ini diluncurkan pada September 2016 oleh NASA dan bekerja sama dengan Universitas Arizona untuk mengumpulkan sampel dari Bennu, asteroid yang kaya akan karbon dan diklasifikasikan sebagai salah satu ‘objek dekat Bumi’.

Kapsul NASA itu mendarat di permukaan Bennu pada 2020 dan mengumpulkan sekitar 250 gram serpihan debu dari permukaan yang berbatu.

Namun, NASA percaya, bahkan dengan jumlah yang relatif kecil itu 'dapat membantu manusia lebih memahami jenis-jenis asteroid yang dapat mengancam Bumi'.

Para ilmuwan juga percaya bahwa dengan meneliti sampel-sampel tersebut, manusia dapat memahami lebih baik bagaimana tata surya terbentuk dan bagaimana Bumi bisa dihuni.

"Dengan menghantam permukaan Bumi, kami yakin asteroid dan komet mengirimkan material organik, kemungkinan air, yang dapat membantu berkembangnya kehidupan di Bumi," tutur Dante.

Usai mendarat di AS, sampel tersebut dibawa menuju ke Pusat Luar Angkasa Johnson di Houston untuk diteliti lebih lanjut. NASA berencana akan mengumumkan hasil penelitian pertamanya pada konferensi pers 11 Oktober mendatang.

Sekitar seperempat dari sampel akan segera digunakan dalam eksperimen dan sejumlah kecil lainnya akan dikirim ke mitra antariksa AS, Jepang dan Kanada.

Namun, sebagian besar sampel akan disimpan untuk generasi mendatang, sebagai 'harta karun bagi analisis ilmiah untuk tahun-tahun yang akan datang'.

"(Ini hadiah) Untuk anak-anak dan cucu-cucu kita, dan orang-orang yang bahkan belum dilahirkan," papar Direktur Divisi Ilmu Planet NASA, Lori Glaze.

Jepang sebelumnya telah memberi NASA beberapa serpihan dari Asteroid Ryugu, setelah membawa pulang 20 gram serpihan debu ke Bumi pada 2020 dalam Misi Hayabusa-2.

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya