Obat-Obatan Sintetis Banyak Beredar di Wilayah Ini

Ilustrasi narkoba.
Sumber :
  • dok. Pixabay

VIVA Tekno – Obat-obatan sintetis berbahaya kini tengah berkembang dan berdedar makin luas di Timur Tengah.  

Hal ini pun membuat pihak Arab Saudi buka suara dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan menekankan komitmen kerajaan itu untuk memerangi momok obat-obatan sintetis di Timur Tengah. 

 

Berbicara di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, Pangeran Faisal berbicara tentang lonjakan metamfetamin yang dibuat di negara-negara yang kurang stabil dan aman. 

 

Ilustrasi narkoba

Photo :
  • dok. Pixabay

 

"Kita telah melihat pertumbuhan pesat obat-obatan sintetik di negara kita dan kita melihat dampak yang sangat buruk terhadap masyarakat kita, dan hal ini mendorong keterlibatan kita dalam masalah ini,” ujarnya, melansir Al Arabiya, Rabu, 20 September 2023. 

Menag Nasaruddin Umar Laporan ke Prabowo Soal Masalah Haji hingga Pesantren

 

Arab Saudi telah menindak produksi dan peredaran obat-obatan terlarang di kerajaan tersebut, dengan ribuan penangkapan dalam beberapa tahun terakhir.

Ambisi Besar Arab Saudi Calonkan Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034

 

"Kami sangat prihatin dengan dampak kesehatan masyarakat dan kerugian sosial yang terkait dengan konsumsi obat-obatan sintetis non-medis dan tantangan yang terkait dengan pembuatan gelap, penyelundupan dan kejahatan terkait,” kata Pangeran Faisal. 

Nenek Maryam, TKI Asal Bangkalan Lolos dari Hukuman Mati di Arab Saudi

 

Narkoba yang membanjiri Timur Tengah termasuk Captagon, sebuah amfetamin yang dibuat di Suriah. Pangeran Faisal memimpin delegasi Saudi pada Debat Umum tingkat tinggi di Majelis Umum PBB di New York. 

 

 

Dia juga berterima kasih kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken karena memimpin koalisi internasional untuk mengatasi ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh obat-obatan sintetis melalui kerja sama global. 

 

Pangeran Faisal akan menghadiri pertemuan tingkat menteri yang dijadwalkan dalam kerangka GCC, Organisasi Kerjasama Islam dan Liga Arab.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya