Rusia Sukses Permalukan AS

Bendera Amerika Serikat (AS) dan Rusia.
Sumber :
  • Flickr/Kementerian Luar Negeri.

VIVA Tekno – Bot AI (artificial intelligence/kecerdasan buatan) baru Rusia telah menunjukkan kemampuan yang lebih besar dibandingkan chatbot paling populer yang dikembangkan oleh OpenAI yang berbasis di AS, menurut raksasa teknologi Yandex.

Bule Rusia Dideportasi, Overstay hingga Tak Bayar Tagihan RS Rp 33 Juta di Bali

Dijuluki YandexGPT, model dasar bot Rusia ini terus melampaui versi YandexGPT, model dasar bot Rusia ini terus melampaui versi ChatGPT 3.5 AS dalam hal menghasilkan jawaban dalam bahasa Rusia, kata Direktur Grup Bisnis Teknologi Pencarian dan Periklanan, Dmitry Masyuk.

Bot Rusia juga memberikan jawaban dengan kualitas lebih tinggi daripada ChatGPT 4 dalam banyak kasus, kata Masyuk, menambahkan bahwa hanya masalah waktu sebelum YandexGPT dapat menyaingi pesaingnya di AS. 

Indonesia di Atas AS dan Rusia dalam Hal Ini

Jika dibandingkan dengan LLama 2 7b, chatbot AS lainnya yang dikembangkan oleh Meta, bot Rusia tersebut sudah memberikan hasil yang lebih baik, bahkan dalam menghasilkan jawaban dalam bahasa Inggris.

OpenAI dan Microsoft Bing.

Photo :
  • Getty Images
China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Yandex menjelaskan bahwa perusahaan terus-menerus mengevaluasi kemajuan produk AI-nya terhadap ChatGPT. Dia mengklaim sulit untuk membandingkan kedua sistem tersebut karena keduanya bisa lebih baik dalam berbagai hal. 

“Jika jaringan saraf yang menyelesaikan tugas-tugas dalam fisika, menulis dongeng, dan dapat membuat surat kepada CEO melakukan beberapa hal dengan lebih baik dan yang lainnya sedikit lebih buruk, lalu apakah itu lebih baik atau lebih buruk (secara keseluruhan)?” tanyanya.

Yandex meluncurkan sistem AI pada bulan Mei. Produk ini dirancang untuk membuat chatbots dan asisten AI yang menghasilkan, mengatur ulang, atau merangkum informasi berbasis teks dan memecahkan masalah terkait bisnis lainnya. 

Pada bulan September, raksasa TI tersebut memperkenalkan versi terbarunya, YandexGPT 2, yang diklaim perusahaan mampu menyelesaikan lebih banyak tugas dan memberikan jawaban atas pertanyaan yang lebih tepat.

Dikembangkan oleh OpenAI dan diluncurkan pada tahun 2022, ChatGPT telah menjadi aplikasi dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah, melampaui 100 juta pengguna hanya dalam dua bulan.

CEO OpenAI Sam Altman.

Photo :
  • Misrohatun Hasanah

Produk ini adalah chatbot berbasis model bahasa besar yang memiliki fungsi inti meniru pembicara manusia. Itu juga dapat menulis dan men-debug program komputer, menulis apa saja mulai dari dongeng hingga esai siswa, menerjemahkan teks, dan menjawab pertanyaan ujian.

Keberhasilan aplikasi ini mendorong raksasa teknologi AS lainnya, termasuk Meta, Google dan Microsoft, untuk mulai mengembangkan produk AI serupa, dikutip dari situs Russian Today, Selasa, 12 September 2023.

Pesatnya perkembangan teknologi AI juga memicu kekhawatiran bahwa sistem tersebut akan lepas kendali. Pada bulan Mei, Kongres AS menginterogasi CEO OpenAI, Sam Altman, tentang potensi bahaya yang ditimbulkan oleh teknologi tersebut.

Altman mengakui bahwa kerusakan besar dapat disebabkan oleh teknologi, yang bisa saja bermasalah. Secara khusus, ia mengatakan bahwa kekuatan persuasi AI adalah salah satu hal yang paling menjadi perhatiannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya