Tips Mencegah Akun Dibajak Seperti YouTube DPR

Akun Youtube DPR diretas dan siarkan live streaming judi online
Sumber :
  • Tangkapan layar Youtube DPR

VIVA Tekno – Beberapa hari yang lalu, akun youtube resmi DPR RI menampilkan siaran langsung judi online yang berlangsung selama beberapa jam. Hal tersebut menyebabkan saluran mereka harus di-take down untuk proses pemulihan.

DPR-KPU Sepakat Pilkada Ulang Digelar 27 Agustus 2025 jika Kotak Kosong Menang

Dalam dunia Cybersecurity, peretasan yang dialami oleh kanal Youtube milik DPR RI ini bukanlah kasus yang jarang terjadi. Modus peretasan tersebut dikenal dengan istilah Deface atau Defacement.

Deface merujuk pada tindakan merusak atau meretas penampilan sesuatu untuk menyampaikan pesan atau mengganggu fungsi normalnya.

Ancaman Siber Jadi Momok di 2025, Publik Khawatirkan Risiko Data Bocor hingga Keamanan Finansial

Dalam dunia digital, Defacement kerap terjadi pada akun media sosial, website, bahkan data pribadi. Peretasan ini dapat menyebabkan gangguan aktivitas digital, kerusakan reputasi dan privasi, hingga ancaman keamanan.

Pakar keamanan siber dan Presiden Direktur PT ITSEC Asia Tbk, Andri Hutama Putra, menjelaskan bahwa kita harus waspada, hati-hati dan paham mengenai kerentanan serangan dalam dunia digital.

DPR Minta PLN Perhatikan Listrik di Aceh Selatan: Warga Komplain Listriknya Sering Padam

“Dalam kasus yang terjadi saat ini, defacement memang sering dilakukan dengan motif ingin merusak reputasi atau menyampaikan pesan-pesan yang bermaksud untuk menjelekan organisasi atau perusahaan," katanya dalam rilis resmi, Sabtu, 9 September 2023.

Untuk membantu pengguna melindungi akun digital organisasi atau perusahaan, PT ITSEC Asia Tbk memberikan beberapa tips dan cara dalam menjaga dan mengelola aset digital agar tidak mudah diretas.

Tetapkan Standard Operating Procedure (SOP) untuk pengelolaan akun digital

Ilustrasi scam/hacker/peretasan.

Photo :
  • Stock Adobe

Dalam mengelola akun digital seperti website atau sosial media pada organisasi atau perusahaan, membangun dan menerapkan SOP yang ketat penting dilakukan dalam rangka keamanan siber.

Sebabnya karena sebuah breach atau kebocoran dapat juga terjadi dari karyawan atau anggota organisasi. SOP perlu meliputi pengelolaan authorization atau pengaturan pengelola akun dan panduan kerja untuk administrator serta menghindari membuka link sembarangan pengaturan keamanan perangkat dan manajemen resiko keamanan.

Gunakan kata sandi yang kuat

Ilustrasi password.

Photo :
  • Instagram/@accumepartners

Para penjahat siber menggunakan teknik canggih seperti serangan Brute Force atau Dictionary Attack untuk membobol kata sandi atau password yang lemah.

Password yang kuat yang terdiri dari kombinasi huruf besar dan kecil, angka, dan karakter khusus yang membuatnya jauh lebih sulit untuk ditebak dan diretas. Mengubah password secara teratur juga sangat penting untuk menjaga keamanan sebuah akun.

Kata sandi sebaiknya diperbarui setiap 3-6 bulan sekali, atau bahkan setiap bulan bagi instansi atau organisasi yang memiliki kredensial penting untuk menghindari potensi kebocoran password.

Aktifkan autentikasi dua faktor/Two Factor

Peretas atau hacker.

Photo :
  • ABC News

Proses ini dapat meningkatkan lapisan keamanan tambahan pada sebuah akun. Bahkan jika seseorang mencuri password, mereka tidak akan bisa mengakses akun tanpa proses autentikasi dua faktor, seperti kode sekali pakai.

2FA juga mengurangi risiko serangan Brute Force dan membuat peretas lebih sulit untuk mengakses akun tersebut. Kenali dan gunakan fitur-fitur keamanan pada platform sosial media untuk memberikan perlindungan terhadap akun.

Perhatikan penggunaan perangkat dan perbarui sistem keamanannya

Peretas atau hacker berhasil membobol data pribadi.

Photo :
  • BankInfoSecurity

Dalam pengelolaan website atau sosial media organisasi, sangat penting mempelajari panduan penggunaan perangkat yang tidak berisiko terhadap peretasan.

Pastikan bahwa komputer, ponsel, dan perangkat lainnya selalu di-update dengan patch keamanan terbaru dan perangkat lunak antivirus untuk mencegah infeksi malware.

"Organisasi dan perusahaan harus melakukan manajemen resiko dalam keamanan siber karena sebuah insiden peretasan dapat menyebabkan kerugian dan kerusakan reputasi, operasional, dan finansial,” jelas Andri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya