Hubungan Intim di Luar Angkasa Ternyata Boleh

Ilustrasi seks di luar angkasa.
Sumber :
  • EastMojo

VIVA Tekno – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA dengan tegas menyatakan bahwa 'tidak ada manusia yang pernah berhubungan seks di luar angkasa'.

Tapi hal itu dapat segera berubah dengan menjamurnya tren pariwisata luar angkasa. Beberapa perusahaan ruang angkasa swasta, termasuk Blue Origin milik Jeff Bezos dan Virgin Galactic milik Richard Branson menawarkan warga sipil kesempatan untuk menjelajah ke luar angkasa dengan harga yang lumayan mahal.

Dengan era baru penerbangan luar angkasa ini, David Cullen, Profesor Teknologi Bioanalitik di Universitas Cranfield, menyerukan penelitian mendesak tentang konsekuensi seks di luar angkasa.

"Rekan-rekan saya dan saya percaya bahwa perusahaan pariwisata luar angkasa belum cukup siap menghadapi konsekuensi dari orang-orang yang bergabung dengan apa yang kami sebut 'Karman line club'," tulisnya.

Garis Karman sendiri adalah batas 62 mil di atas permukaan laut yang menandai permulaan ruang angkasa, menurut laman Daily Mail, Senin, 4 September 2023.

Meskipun NASA tidak secara eksplisit melarang seks di luar angkasa, kode etik astronotnya menyerukan 'hubungan kepercayaan' dan 'standar profesional' untuk dipertahankan setiap saat.

Ilustrasi baju astronot.

Photo :
  • Spacenews

Badan antariksa itu juga melarang pasangan suami istri untuk pergi ke luar angkasa bersama-sama – meskipun hal ini sebagian besar disebabkan oleh dinamika kelompok, daripada kekhawatiran mereka berhubungan seks.

Meskipun demikian, Cullen mengklaim bahwa seks di luar angkasa akan terjadi dalam dekade mendatang.

"Mengingat bahwa perjalanan ruang angkasa tidak lagi diperuntukkan bagi astronot profesional, berbagai motivasi wisatawan luar angkasa dan pengembangan pesawat ruang angkasa yang akan datang, kami menyimpulkan bahwa seks di luar angkasa mungkin akan terjadi dalam sepuluh tahun ke depan," tulisnya.

Tapi seks di luar angkasa tidak akan mudah. Anja Geitmann, Dekan Departemen Ilmu Tumbuhan di Universitas McGill di Montreal, yang telah melakukan penelitian signifikan tentang seks di luar angkasa, menjelaskan bahwa masalah utamanya adalah 'agar  pasangan tetap berada dalam kedekatan fisik' karena seseorang tidak dapat mengandalkan gravitasi untuk mendorong satu pasangan melawan yang lain.

"Masalah lain adalah mencoba untuk menghindari terbenturnya kepala seseorang, karena sekali lagi, tidak ada gravitasi untuk mencegah pasangan menjauh satu sama lain dan melawan rintangan terdekat dengan setiap gerakan," tutur dia.

Kurangnya gravitasi tidak hanya memengaruhi pergerakan fisik, tetapi juga dapat menyebabkan masalah di dalam tubuh.

Ilustrasi hubungan seks astronot di luar angkasa.

Photo :
  • Outside Magazine

Sirkulasi darah di ruang angkasa terpengaruh dan bisa menyulitkan pria untuk ereksi, menurut Lori Meggs, dari AI Signal Research.

Lagi Gali Septic Tank, Warga Temukan Tengkorak Manusia di Ancol

"Tidak ada gravitasi untuk menarik darah ke bagian bawah tubuh. Sebaliknya, darah mengalir ke dada dan kepala, menyebabkan astronot memiliki wajah bengkak dan pembuluh darah menonjol di leher mereka," katanya.

Sementara seks di luar angkasa belum terjadi, Cullen mengklaim bahwa interaksi seksual itu sendiri bukanlah perhatian yang sebenarnya. Sebaliknya, dia mengatakan diperlukan penelitian tentang dampak konsepsi manusia di luar angkasa.

Perang Bintang AS dan China

Menurutnya, penerbangan wisata luar angkasa orbit awal diharapkan berlangsung selama berhari-hari hingga berminggu-minggu. Jadi hanya tahap awal reproduksi manusia yang dapat terjadi di luar angkasa.

"Penumpang tidak akan diizinkan naik pesawat jika mereka sudah diketahui hamil, meskipun industri pariwisata luar angkasa tampaknya tidak mempertimbangkan kehamilan yang disembunyikan atau tidak diketahui. Kadang-kadang wanita tidak menyadari bahwa mereka hamil sampai mereka melahirkan," imbuhnya.

Terpopuler: Ramalan Zodiak hingga Kumis Domba Bisa Rangsang Gairah Bercinta

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi

Lokasi Temuan Tengkorak di Ancol Terkuak, Bekas Tempat Kapal Zaman Belanda

Lokasi tengkorak manusia yang ditemukan di kawasan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara (Jakut), disebut polisi adalah bekas galangan kapal zaman Belanda.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024