Dongkrak Kualitas UMKM Lewat Pelatihan, Ada Digitalisasi Usaha
- Harvard Business Review
VIVA Tekno – Laporan Google, Temasek dan Bain & Company di 2022 menyebutkan penetrasi digital di Indonesia mencapai 78 persen.
Sementara Indonesia telah memimpin ekonomi digital untuk regional Asia Tenggara dengan nilai gross merchandise value (GMV) atau nilai penjualan bruto mencapai US$77 miliar (Rp1.198,3 triliun).
Apabila komitmen pemerataan infrastruktur digital digalakkan oleh berbagai pihak tidak hanya pemerintah tapi juga pihak terkait seperti penyedia jasa internet, maka Indonesia bisa mencapai proyeksi ekonomi digital 2045 mencapai Rp22.513 triliun.
Industri keuangan berbasis digital di Tanah Air juga ikut merasakan hal yang sama. Hal ini ditopang dengan semakin membaiknya tingkat literasi dan inklusi keuangan serta bertumbuhnya minat masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan, investasi, dan proteksi asuransi jiwa.
Data menyebutkan orang Indonesia berada pada posisi yang cukup tinggi dalam penggunaan internet dengan total 204,7 juta orang yang menghabiskan waktu 8 jam 36 menit sehari di depan layar smartphone atau ponsel pintar.
Sejalan dengan data tersebut, berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen, naik dibanding 2019 yang hanya 38,03 persen.
Dalam membangun komunikasi yang baik, BRI Life membangun kerja sama erat dengan semua pihak yang mendukung anak usaha BRI dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Salah satunya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Corporate Secretary BRI Life Ade Nasution menuturkan pemberdayaan UMKM dilakukan melalui pelatihan-pelatihan yang menunjang usaha mereka. Mulai dari inovasi produk, pencatatan keuangan dan digitalisasi usaha, serta pengetahuan mengenai produk keuangan, khususnya asuransi jiwa.
"Selain itu, kami juga memberikan bantuan legalitas usaha seperti sertifikat halal, PIRT, dan NIB, serta asuransi AMKKM kepada seluruh pelaku usaha yang mengikuti program pemberdayaan," kata dia, dalam siaran pers, Sabtu, 2 September 2023.
Kali ini, BRI Life berkolaborasi dengan BRI Research Institute dan Oorange Pusat Inkubasi Bisnis Universitas Padjajaran melakukan kegiatan pemberdayaan bagi kelompok usaha dengan berbagai kegiatan pelatihan dan pembangunan rumah pemasaran, termasuk pelatihan dan literasi keuangan, kepada UMKM Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
UMKM Bungbulang dipilih sebagai fokus utama kegiatan pemberdayaan, karena saat ini masih kesulitan dalam mengakses pasar, dan lokasinya yang cukup jauh dari pusat perdagangan di Kabupaten Garut dengan waktu tempuh kurang lebih 2,5 jam dari pusat kota.
Mayoritas UMKM ini memproduksi makanan ringan khas Kecamatan Bungbulang seperti Pikda (Keripik Lada), Moring, Cimol, Sale Pisang, Bola Ubi, Kremes Ubi, Oseng Gurilem, Gula Semut, sampai Anyaman Bambu.