Bulan akan Terlihat Paling Besar dan Terang
- Getty Images
VIVA Tekno – Malam hari ini akan terjadi fenomena kosmik Bulan Purnama yang paling terang dan besar tahun ini. Peristiwa alam itu dijuluki Blue Moon, Bulan Biru, hingga Blue Supermoon.
Nama Blue Supermoon tidak sesuai dengan warna Bulan. Faktanya, warnanya sebenarnya adalah oranye, seperti dikutip dari situs Live Science, Kamis, 31 Agustus 2023.
Ada dua jenis Bulan Biru. Blue Supermoon bulan Agustus termasuk dalam kategori pertama yaitu dua Bulan Purnama yang terjadi di bulan yang sama.
Hal ini terkadang tidak bisa dihindari di mana Bulan Purnama Baru terbit setiap 29,5 hari. Mengingat Sturgeon Moon terjadi pada tanggal 1 Agustus 2023, maka Bulan Purnama pada tanggal 30 Agustus akan menjadi Bulan Biru.
Bulan Biru jenis ini, yang disebut 'Bulan Biru Kalender' terjadi kira-kira setiap dua atau tiga tahun sekali dan fenomena berikutnya akan terjadi pada 31 Mei 2026.
Jenis Bulan Biru kedua, yang disebut Bulan Biru Musiman, menggambarkan Bulan Purnama ketiga dari empat Bulan Purnama selama satu musim astronomi.
Hal ini terjadi ketika satu tahun kalender mempunyai 13 Bulan Purnama, bukan 12 Bulan Burnama pada umumnya. Satu tahun lunar — 12 orbit Bumi oleh Bulan — memakan waktu 354 hari, sedangkan tahun Matahari Bumi adalah 365 hari.
Super Blue Moon akan terbit tepat setelah Matahari terbenam pada 30 Agustus, pukul 19:10 EDT dari ufuk timur. Di Indonesia, fenomena ini juga disebut sebagai Purnama Tionggoan yang terjadi pada Kamis, 31 Agustus 2023, pukul 08:35 WIB, 09:35 WITA dan 10:35 WIT.
Bulan Purnama terjadi ketika titik Bulan 180 derajat dari Matahari atau berlawanan sepenuhnya dengan Matahari di langit di atas Bumi.
Untuk Blue Moon tahun ini, Bulan akan berhadapan dengan Matahari pada pukul 21:36 EDT, menurut NASA (Badan Penerbangan dan Antariksa).
Saat ini, benda langit itu akan berada di konstelasi Aquarius. Blue Moon kemudian akan terbenam pada hari Kamis tepat sebelum Matahari terbit sekitar pukul 06:46 EDT.