Melihat Korban dari Keganasan Lubang Hitam
- Pixabay
VIVA Tekno – Bintang digambarkan seperti donat di mana kita harus merobeknya untuk melihat isinya. Beruntung bagi para astronom, peristiwa kosmos telah melakukan hal tersebut ketika lubang hitam ditemukan mencabik-cabik sebuah bintang.
Itu terekam dalam peristiwa gangguan pasang surut (tidal disrupt event /TDE). Fenomena ini lebih dikenal sebagai 'spagetifikasi'.
Dalam penelitian baru yang diterbitkan di The Astrophysical Journal Letters, para astronom menggunakan TDE untuk secara tepat mengukur jumlah unsur tertentu – yaitu nitrogen dan karbon – di sekitar lubang hitam untuk menyimpulkan bahwa sebuah bintang besar yang tiga kali lebih besar dari Matahari hancur di sana.
Studi baru ini merupakan analisis ulang pengamatan sinar-X dari TDE spektakuler yang dikenal sebagai ASASSN-14li, menampilkan bintang paling masif yang pernah dilihat para astronom yang dihancurkan oleh lubang hitam.
Ketika ditemukan pada tahun 2014, ASASSN-14li merupakan TDE terdekat dan paling terang dengan Bumi dalam dekade terakhir, menurut situs Live Science, Senin, 28 Agustus 2023.
"ASASSN-14li sangat menarik karena salah satu hal tersulit dalam gangguan pasang surut adalah mampu mengukur massa bintang tersebut, seperti yang telah kami lakukan di sini,” kata Enrico Ramirez-Ruiz, ahli astrofisika di University of California.
TDE bersinar terang dalam spektrum sinar-X. Jadi untuk mengamati peristiwa kekerasan ini, para astronom menggunakan dua teleskop Observatorium Sinar-X Chandra milik NASA dan XMM-Newton milik Badan Antariksa Eropa (ESA).
Mereka mencatat informasi dan observasi rinci tentang ASASSN-14li, sehingga memungkinkan analisis astro-forensik ini.
Teleskop sinar-X ini dapat digunakan sebagai alat forensik di luar angkasa. Jumlah relatif nitrogen terhadap karbon yang ditemukan menunjukkan material dari bagian dalam bintang yang hancur, beratnya sekitar tiga kali massa Matahari.
"Mengamati kehancuran sebuah bintang masif oleh lubang hitam supermasif sungguh menakjubkan karena bintang-bintang yang lebih masif diperkirakan jauh lebih jarang ditemukan dibandingkan bintang-bintang bermassa rendah,” kata Ramirez-Ruiz.
TDE yang baru diamati ini dijuluki 'Scary Barbie' yang mungkin akan segera mengambil gelar TDE terbesar. ASASSN-14li masih memegang piala tersebut dan berhasil mengungkap sidik jari forensik dari para korbannya.