Ada yang Berubah dari Langit di Akhir Bulan Ini

Supermoon
Sumber :
  • ANTARA Foto//Dedhez Anggara

VIVA Tekno – Bulan Purnama terbesar dan paling terang tahun 2023 akan terbit pada 30 Agustus. Fenomena ini akan disebut Blue Supermoon merupakan hasil dari tiga fenomena Bulan yang terjadi secara bersamaan.

Saksikan Bulan Purnama Tak Biasa Nongol untuk Terakhir Kali Nanti Malam

Nama Blue Supermoon tidak ada hubungannya dengan warna Bulan. Faktanya, warnanya sebenarnya adalah oranye, dikutip dari situs Live Science, Sabtu, 26 Agustus 2023.

Ada dua jenis Bulan Biru. Blue Supermoon bulan Agustus termasuk dalam kategori pertama yaitu dua Bulan Purnama yang terjadi di bulan yang sama. 

Hunter Moon Hiasi Langit Indonesia Malam Ini

Hal ini terkadang tidak bisa dihindari di mana Bulan Purnama Baru terbit setiap 29,5 hari. Mengingat Sturgeon Moon terjadi pada 1 Agustus 2023, maka Bulan Purnama pada 30 Agustus akan menjadi Bulan Biru.

fenomena bulan biru

Photo :
  • NASA
Matahari Pagi Indonesia Deklarasi Jadi Ormas, Ahmad Muzani Ungkap Tugasnya Bantu Pemerintah Prabowo

Bulan Biru jenis ini, yang disebut 'Bulan Biru Kalender' terjadi kira-kira setiap dua atau tiga tahun sekali dan fenomena berikutnya akan terjadi pada 31 Mei 2026.

Jenis Bulan Biru kedua, yang disebut Bulan Biru Musiman, menggambarkan Bulan Purnama ketiga dari empat Bulan Purnama selama satu musim astronomi

Hal ini terjadi ketika satu tahun kalender mempunyai 13 Bulan Purnama, bukan 12 Bulan Burnama pada umumnya. Satu tahun lunar — 12 orbit Bumi oleh Bulan — memakan waktu 354 hari, sedangkan tahun Matahari Bumi adalah 365 hari.

Bulan biru musiman berikutnya, yang juga terjadi setiap dua atau tiga tahun sekali, akan terjadi pada 19 Agustus 2024.

Bulan Purnama.

Photo :
  • Getty Images

Jadi, dari mana asal nama tersebut? Supermoon terjadi ketika Bulan Purnama berada dekat dengan titik terdekatnya dengan Bumi pada orbitnya. Orbit Bulan terhadap Bumi berbentuk elips setiap satelit alami Bumi itu mencapai titik terdekat (perigee) dan titik terjauh (apogee). 

Bulan yang berada dalam jarak 90 persen dari perigee pada periode tertentu, memenuhi syarat sebagai supermoon, menurut Fred Espenak, astronom dan mantan pengamat gerhana NASA.

Bulan Purnama kedua yang terjadi pada Agustus adalah Supermoon ketiga dan terdekat dari empat Supermoon pada 2023. Dengan jarak 222.043 mil (357.344 kilometer) dari Bumi, ini akan menjadi Supermoon terbesar dan paling terang pada tahun 2023, meskipun jaraknya hanya 115 mil (186 kilometer) lebih dekat dibandingkan Agustus. 

Sedangkan Bulan Purnama nomor 1,  berjarak 222.158 mil (357.530 km). Bulan purnama berikutnya adalah Harvest Moon, pada 29 September. Selain menjadi salah satu fenomena paling terkenal tahun ini, ini adalah Supermoon terakhir di tahun 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya