Kotoran Paling Tua Ditemukan di Toilet Yerusalem

Tempat duduk toilet batu dari Armon ha-Natziv, Yerusalem.
Sumber :
  • Live Science

VIVA Tekno – Dengan menganalisis kotoran dari toilet era Alkitab di Yerusalem, para arkeolog telah menemukan bukti tertua parasit kecil yang menyebabkan diare menurut sebuah studi baru.

Cara Membersihkan Kain Pel Dekil agar Kembali Bersih dan Kinclong, Tanpa Baking Soda!

Parasit mikroskopis protozoa Giardia duodenalis dapat menyebabkan disentri, infeksi usus yang menyebabkan diare berdarah parah dan sering disertai kram perut juga demam. 

Penelitian baru yang diterbitkan pada 26 Mei di jurnal Parasitologi menunjukkan bukti tertua protozoa ini ada di kotoran manusia lebih dari 2.500 tahun yang lalu, menurut laman Live Science, Jumat, 25 Agustus 2023.

Terpopuler: Kasus Remaja 14 Tahun Bunuh Ayah dan Neneknya, Negara dengan Nilai Tukar Mata Uang Murah

Para peneliti menemukan bukti adanya G. duodenalis di bawah dudukan toilet batu yang sebelumnya ditemukan di dua situs besar, kemungkinan merupakan tempat tinggal elit yang berasal dari abad ketujuh hingga keenam SM. 

Balok batu tersebut memiliki permukaan melengkung untuk duduk, lubang tengah yang besar untuk buang air besar, dan sebuah lubang yang lebih kecil, yang mungkin digunakan untuk buang air kecil dan terletak di atas lubang pembuangan. 

Warganya Paling Banyak di Jakarta, Begini Cara Pemkot Jaktim Cegah DBD Menyerang

Karena toilet kuno tersebut masih berada di lokasi aslinya, muncul peluang unik bagi para spesialis untuk mengidentifikasi mikroorganisme di dalam kotoran.

Penelitian sebelumnya mengenai saluran pembuangan limbah telah mengungkap telur-telur dari cacing cambuk, cacing gelang, cacing kremi, dan cacing pita, yang menunjukkan bahwa praktik sanitasi Zaman Besi masih kurang.

Tempat duduk toilet batu dari Armon ha-Natziv.

Photo :
  • Live Science

Untuk menyelidikinya, tim peneliti dari Universitas Cambridge, Universitas Tel Aviv dan Israel Antiquities Authority membuktikan bahwa mereka dapat mengidentifikasi keberadaan parasit penyebab diare menggunakan teknik yang disebut ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay), yang dapat mendeteksi antigen.

Para peneliti mengambil satu sampel dari limbah di Rumah Ahiel, terletak tepat di luar tembok kota Yerusalem dan tiga sampel dari limbah di Armon ha-Natziv, sekitar 1 mil (1,6 kilometer) selatan kota. 

Dengan menggunakan peralatan ELISA, mereka mendeteksi antigen unik dalam sampel tinja yakni protein dinding kista yang diproduksi dan dilepaskan oleh G. duodenalis.

G. duodenalis adalah parasit kecil berbentuk buah pir yang menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi kotoran orang atau hewan yang terinfeksi. 

Organisme ini mengganggu lapisan pelindung usus manusia, sehingga memungkinkannya mendapatkan akses terhadap nutrisi di sana. 

Kebanyakan orang yang terinfeksi G. duodenalis sembuh dengan cepat tanpa antibiotik. Namun, karena parasit menembus lapisan usus, bakteri dan organisme lain juga dapat masuk sehingga berpotensi membuat seseorang sakit parah.

VIVA Militer: Presiden Venezuela, Nicolas Maduro

Presiden Venezuela Ucap "Insyaallah" Nyatakan Dukungan untuk Kemerdekaan Palestina

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menyatakan dukungan penuh untuk Palestina dalam pertemuan puncak ke-24ALBA-TCP yang digelar di Venezuela.

img_title
VIVA.co.id
16 Desember 2024