Jika Satelit Elon Musk Masuk Indonesia, Industri Minta jangan Diistimewakan
- WIRED
VIVA Tekno – Beberapa waktu yang lalu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bertemu dengan Elon Musk guna menjajaki kemungkinan kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Starlink, jaringan satelit milik Elon Musk.
Rupanya kerja sama tersebut ditujukan untuk menyediakan akses internet di puskesmas yang terletak di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Ini merupakan upaya kami untuk memastikan layanan kesehatan yang setara dan merata di Tanah Air. Puskesmas sebagai garda terdepan untuk menciptakan masyarakat yang sehat harus dipastikan infrastrukturnya memadai," ujarnya.
Menanggapi masalah tersebut, Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan ada beberapa hal yang membuat industri sangat sulit menjaga sustainability (keberlanjutan).
Presiden Direktur and CEO XL Axiata Dian Siswarini.
- VIVA/Misrohatun Hasanah
Seperti masalah Starlink yang diminta masuk ke Indonesia. Menurutnya jika perusahaan asing itu masuk sini dan tidak diberlakukan peraturan yang sama atau diistimewakan, maka itu bisa dibabat habis.
"Muncul pemain baru yang mendunia, Elon Musk mau masuk. Wah itu udah masuk ke sini dan kemudian tidak mendapatkan level playing field yang sama, bisa dibabat habis," katanya di Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2023.
Level playing field ini dimaksudkan untuk pemerintah menyamaratakan aturan untuk industri lokal maupun asing, sehingga tidak ada yang diistimewakan dan tidak mematikan bisnis dalam negeri.
"Karena memang pemerintah harus jadi katalis dan memastikan sustainibility dari bisnis. Seperti sekarang, level playing field kurang balance (keseimbangan). Membuat sustainiblity sudah sangat sulit," lanjutnya.
Akselerasi Transisi Energi, Penerapan ESG Harus Jadi Budaya Industri
Hal itu penting dalam upaya mempercepat transisi energi bersih menuju Net Zero Emission (NZE) yang dicanangkan Pemerintah.
