Sejarah Munculnya Ramalan Zodiak hingga Kini Dikenal Luas
- pixabay
Jakarta – Dengan membaca ramalan zodiak, sebagian orang percaya beberapa hal yang akan terjadi pada hidupnya akan diketahui, misalnya perihal jodoh, keuangan, karier dan keberuntungan.
Biasanya orang menentukan zodiak mereka berdasarkan tanggal dan bulan lahir, di mana setiap bulannya terdapat zodiak yang berbeda beda, seperti berikut:
- Aries (21 Maret - 19 April)
- Taurus (20 April - 20 Mei)
- Gemini (21 Mei - 20 Juni)
- Cancer (21 Juni - 22 Juli)
- Leo (23 Juli - 22 Agustus)
- Virgo (23 Agustus - 22 September)
- Libra (23 September - 22 Oktober)
- Scorpio (23 Oktober - 21 November)
- Sagitarius (22 November - 21 Desember)
- Capricorn (22 Desember - 19 Januari)
- Aquarius (20 Januari - 18 Februari)
- Pisces (19 Februari - 20 Maret)
Ilmu yang mempelajari tentang hal ini disebut dengan ilmu astrologi. Unsur astrologi ini didasarkan pada kedudukan matahari. Kedudukan matahari yang terbagi menjadi dua, juga membagi zodiak menjadi dua tipe. Dua tipe zodiak adalah astrologi tropical dan astrologi sidereal.
Lantas kapan pertama kali orang membahas soal zodiak?
Mengutip beberapa sumber, Rabu, 9 Agustus 2023 zodiak pertama kali muncul dan ramai jadi pembahasan pada tahun 400 sebelum masehi (SM). Ilmu ini dibuat oleh bangsa Mesir Kuno.
Kemudian ilmu ini dikembangkan oleh bangsa Babilonia yang berada di Mesopotamia. Mereka merupakan penyembah benda-benda langit yang meyakini benda-benda langit merupakan dewa-dewi yang dapat memprediksi masa depan melalui pergerakannya.
Pada tahun 539 SM Persia mengambil alih kekuasaan dan membuat bangsa Babel mengungsi ke daratan Eropa Selatan. Saat itulah mereka mulai mempraktikan ramalan zodiak. Bangsa Babilonia menamai zodiak dengan nama resep pengobatan untuk pasien yang sakit pada bulan-bulan tertentu. Sebab, mereka percaya beda bulan, beda pula resep obat untuk orang sakit.
Sistem penamaan astrologi dari Babilonia ini kemudian diadaptasi oleh bangsa Yunani sekitar abad kelima hingga keenam Masehi.
Penggunaan zodiak ini dipopulerkan astronom Yunani bernama Ptolemy. Ptolemy membuat sebuah buku yang dikasih judul Tetrabiblos. Nah, buku ini sampai yang sekarang menjadi salah satu acuan untuk ilmu astrologi modern.