Penjelasan Menkominfo saat Menkes Jajaki Kerja Sama dengan Elon Musk

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi (tengah).
Sumber :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

VIVA Tekno – Beberapa waktu yang lalu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bertemu dengan Elon Musk menjajaki kemungkinan kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Starlink, jaringan satelit milik Elon Musk. 

Jika Terbukti Terlibat Judi Online Kominfo, Budi Arie Siap Mundur dari Jabatan Menteri

Rupanya kerja sama tersebut ditujukan untuk menyediakan akses internet di puskesmas yang terletak di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

"Ini merupakan upaya kami untuk memastikan layanan kesehatan yang setara dan merata di Tanah Air. Puskesmas sebagai garda terdepan untuk menciptakan masyarakat yang sehat harus dipastikan infrastrukturnya memadai," ujarnya.

Dukung Kemerdekaan Palestina, DPR Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink

Kerja sama ini dipertanyakan mengingat Indonesia mempunyai Satria-1 untuk melayani internet di daerah 3T. Tapi dijelaskan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi bahwa urusan tersebut seharusnya menjadi tanggung jawab operator seluler.

"Harus operator seluler karena infrastruktur mereka lebih kuat. Penyelenggara pelayanan telekomunikasi tetap operaror seluler," kata Budi Arie di Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2023.

Alasan Budi Arie Adukan Majalah Tempo ke Dewan Pers hingga Tuntut Permintaan Maaf

Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Elon Musk.

Photo :
  • Kemkes

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa Starlink sudah membuat perjanjian dengan Telkom. Jadi jika satelit milik Elon Musk mampu untuk mengakomodasi permintaan dari Budi Gunadi, tidak perlu menunggu hingga Satria-1 beroperasi di awal 2024.

Budi Arie menjelaskan, saat pelantikannya sebagai Menkominfo, Budi Gunadi meminta akses internet untuk 1.200 puskesmas, 400 di antaranya punya internet yang lambat sehingga tidak cepat melakukan telekomunikasi data, sedangkan 800 puskesmas masuk kategori blank spot atau tidak memiliki internet.

Jadi menurutnya, fasilitas atau sarana konektivitas puskesmas bisa terwujud dengan Starlink terlebih untuk lokasi yang ada di daerah-daerah terpencil.

Menkes Budi Gunadi menjelaskan bahwa Indonesia mempunyai 10 ribu puskesmas di berbagai daerah. Namun, masih ada sekitar 2.200 dengan 11.100 Puskesmas Pembantu yang belum memiliki akses internet.

Peningkatan konektivitas internet dapat membuka akses yang lebih baik ke layanan kesehatan, dan akses komunikasi antar daerah akan lebih mudah sehingga pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan bisa real time. Aktivitas ini juga mendukung agenda digitalisasi transformasi kesehatan Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya