Berapa Lama Manusia Bisa Hidup di Luar Angkasa Tanpa Baju Astronot?

Tampilan penuh desain baju astronot NASA dan SpaceX.
Sumber :
  • Instagram/@elonmusk

VIVA Tekno – Banyak dari kita bermimpi pergi ke luar angkasa. Mungkin Anda pernah membayangkan bagaimana rasanya mengunjungi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) atau bahkan menjelajahi dunia baru.

Lagi Gali Septic Tank, Warga Temukan Tengkorak Manusia di Ancol

Namun, bepergian ke luar angkasa membawa banyak tantangan dan lingkungan yang tidak bersahabat. Jadi, sangat penting untuk menciptakan kembali kondisi di Bumi yang memungkinkan kehidupan berkembang.

Pakaian luar angkasa memungkinkan astronot untuk menjelajah di luar pesawat ruang angkasa mereka untuk waktu yang singkat, dengan menyediakan udara, udara, tekanan, dan perlindungan fisik yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup.

Perang Bintang AS dan China

Tapi apa yang akan terjadi tanpa salah satu setelan canggih ini? Film dan pertunjukan fiksi ilmiah, termasuk '2001: A Space Odyssey ' dan 'The Expanse ' telah menggambarkan penderitaan astronot — dan bertahan hidup — ke luar angkasa tanpa pakaian antariksa . Sementara yang lain menceritakan tentang kematian yang menakutkan.

Tapi, dalam dunia nyata, berapa lama seseorang bisa bertahan jika didorong ke dalam ruang hampa udara yang keras di luar angkasa? Jawaban singkatnya adalah, tidak terlalu panjang.

7 Tips Menjaga Kesehatan Paru-paru untuk Perokok Aktif

"Dalam waktu yang sangat singkat, dalam hitungan 10 hingga 15 detik, Anda akan menjadi tidak sadarkan diri karena kekurangan oksigen ," menurut Stefaan de Mey, pejabat strategis senior di European Space Agency (ESA).

Hal itu mungkin tampak seperti waktu yang sangat singkat karena manusia tidak ingin menahan napas sebelum didorong ke luar angkasa. Di ruang hampa yang gelap, oksigen yang menopang kita akan menjadi masalah serius.

Ilustrasi baju astronot.

Photo :
  • Spacenews

"Oksigen mulai mengembang dan memecahkan paru-paru, mencabik-cabiknya – dan itu akan membuat darah mendidih dan menggelegak – yang akan menyebabkan emboli dan berdampak fatal pada tubuh," kata de Mey.

Penyelam menghadapi bahaya serupa ketika tekanan udara berkurang saat mereka naik dari kedalaman. Sebelum memasuki ruang tanpa perlindungan, mereka harus mengosongkan paru-paru sebanyak mungkin.

Kurangnya tekanan juga menyebabkan masalah mematikan lainnya. Cairan tubuh, seperti air liur dan air mata, akan mulai mendidih.

Tubuh manusia juga mengembang, tetapi kulitnya akan cukup elastis untuk mengatasi perubahan tekanan, kata de Mey, menambahkan bahwa penggambaran film mengerikan tentang manusia yang meledak tidak pasti.

Dalam skenario kasus terbaik, manusia akan memiliki waktu beberapa detik sebelum oksigen dalam aliran darah habis, menyebabkan mereka pingsan.

Karena tidak dapat mengubah situasi yang mengerikan, kematian otak akan terjadi dalam beberapa menit, kecuali jika diselamatkan dan dibawa kembali ke lingkungan pesawat ruang angkasa yang bertekanan dan kaya oksigen kemudian disadarkan kembali.

Selain memberikan oksigen dan tekanan yang vital, pakaian antariksa juga melindungi astronot dari bahaya lainnya, seperti dilansir dari situs Space, Jumat, 4 Agustus 2023.

"Ada masalah suhu, ancaman radiasi dan mikrometeoroid. Jadi, pakaian antariksa dirancang untuk memberikan perlindungan fisik para astronot di luar angkasa," tuturnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi

Lokasi Temuan Tengkorak di Ancol Terkuak, Bekas Tempat Kapal Zaman Belanda

Lokasi tengkorak manusia yang ditemukan di kawasan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara (Jakut), disebut polisi adalah bekas galangan kapal zaman Belanda.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024