Teknologi Digital Dimanfaatkan, Layanan Kesehatan jadi Efisien
- dynamicCIO.com
Jakarta – Potensi ekonomi industri keuangan berbasis digital di Indonesia. Hal ini ditopang dengan semakin membaiknya tingkat literasi dan inklusi keuangan serta bertumbuhnya minat masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan, investasi, dan proteksi asuransi jiwa.
Data menyebutkan orang Indonesia berada pada posisi yang cukup tinggi dalam penggunaan internet dengan total 204,7 Juta orang yang menghabiskan waktu 8 jam 36 menit sehari di depan layar smartphone atau ponsel pintar.
Sejalan dengan data tersebut, berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen, naik dibanding 2019 yang hanya 38,03 persen.
Dalam membangun komunikasi yang baik, khususnya dengan stakeholders, nasabah dan masyarakat, BRI Life membangun kerja sama erat dengan semua pihak yang mendukung anak usaha BRI dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
Salah satunya rumah sakit sebagai mitra. Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila menjelaskan bahwa kerja sama perusahaan asuransi dengan mitra rumah sakit sebagai penyedia jasa layanan kesehatan merupakan suatu keharusan untuk dapat mengelola biaya kesehatan yang efisien.
Tren inflasi biaya medis di Indonesia yang berada sekitar 2-3 kali inflasi umum dalam 10 tahun terakhir menjadi suatu tantangan yang harus dihadapi bersama oleh perusahaan asuransi dan rumah sakit rekanan.
"Kerja sama yang baik dengan rumah sakit merupakan suatu keharusan untuk dapat mengelola layanan kesehatan yang efisien bagi nasabah BRI Life dengan tetap mengedepankan kualitas layanan medis yang memadai namun tidak berlebihan," kata dia, dalam keterangan resminya, Selasa, 25 Juli 2023.
Iwan melanjutkan, pemanfaatan teknologi digital memungkinkan implementasi layanan kesehatan yang efisien dengan memanfaatkan tele-konsultasi untuk konsultasi dengan dokter umum, serta telemedicine untuk konsultasi dengan dokter spesialis.
"Pemanfaatan teknologi digital yang menghubungkan sistem informasi manajemen di rumah sakit dengan BRI Life untuk memberikan layanan yang lebih cepat dan akurat bagi nasabah dan memungkinkan pembayaran klaim yang lebih cepat ke rumah sakit," jelas dia.
Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto menyampaikan bahwa jumlah nasabah yang sangat besar dan ketersediaan infrastruktur BRI di seluruh Indonesia seharusnya menjadi alasan utama untuk rumah sakit bekerja sama dengan BRI Group dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
"Kami juga terus berupaya untuk mengembangkan luas jaringan serta mengembangkan teknologi yang memudahkan pasien bertransaksi di rumah sakit," tuturnya.
Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan hubungan dengan mitra kerja rekanan khususnya rumah sakit, BRI Life menggelar 'Top 15 Hospital Providers' dengan tema 'Together, We Are Unstoppable'.
Hadir pada acara ini jajaran Direksi BRI, antara lain Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani dan Direktur Jaringan BRI Andrijanto. Sementara BRI Life di antaranya Direktur Utama Iwan Pasila, Direktur Pemasaran Sutadi, serta turut hadir Lim Chet Ming dan I Dewa Gede Agung selaku Direktur Kuangan dan Direktur Kepatuhan dan Legal.