WhatsApp Ciptakan Pemilu Sehat untuk Indonesia

WhatsApp.
Sumber :
  • Misrohatun Hasanah

VIVA Tekno – Menjelang Pemilu (Pemilihan Umum) 2024, WhatsApp bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), ICT Watch, Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) dan Siberkreasi telah meluncurkan rangkaian workshop literasi digital di 8 kota berjudul 'Lawan Misinformasi untuk Pemilu Sehat'.

Jelang Pemungutan Suara, PM Israel Netanyahu Lebih Inginkan Trump Atau Harris jadi Presiden AS?

Workshop ini mencakup cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk menemukan misinformasi di aplikasi perpesanan, sebuah alat di WhatsApp untuk memverifikasi (memeriksa dengan organisasi pemeriksaan fakta IFCN langsung di WhatsApp).

Adapun untuk mencegah penyebarannya dengan mengetahui pesan yang ditandai sebagai 'diteruskan' dan 'diteruskan berkali-kali', batas penerusan pesan, atau dengan memblokir dan melaporkan pesan yang mencurigakan. 

Fitur Baru WhatsApp bikin Kamu Enggak bakal Ketinggalan Informasi Penting

"WhatsApp berinvestasi dalam mengedukasi pengguna dengan tools untuk mendapatkan informasi terverifikasi dan menemukan informasi yang salah menjelang Pemilu," kata Public Policy Manager WhatsApp, Esther Samboh dalam keterangannya, Sabtu, 15 Juli 2023.

Menurutnya ini merupakan kelanjutan dari upaya literasi digital perusahaan di Indonesia, yang telah menjangkau lebih dari 8 juta orang dalam kurun 3 tahun melalui pelatihan dan workshop yang bekerja sama dengan ICT Watch dan Kominfo.

DKPP: Persoalan Penyelenggara Pemilu Bukan Kemampuan Teknis tapi Integritas

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan mengatakan, literasi digital adalah pengetahuan dasar yang wajib dimiliki masyarakat, terutama menjelang Pemilu. 

"Untuk itu kita perlu bangun perisai penangkal hoaks dengan literasi digital, berpikir kritis dan cek fakta,” imbuh Semuel.

Public Policy Manager WhatsApp, Esther Samboh.

Photo :
  • Misrohatun Hasanah

Workshop telah dimulai di Ternate pada 11 Juli, berlanjut ke kota Manado, Jakarta, Bandung, Samarinda, Pekanbaru, Jayapura, dan Kupang dari Juli hingga Oktober 2023. 

Kota-kota tersebut mencakup wilayah teratas dengan risiko tinggi, berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) dan pemilihan tahun 2024 yang disusun oleh Bawaslu.

Seminar akan dihadiri oleh tokoh masyarakat setempat, pemuka agama, relawan Pemilu, dan perwakilan mahasiswa. Melalui rangkaian ini, WhatsApp bertujuan untuk menjangkau 800 tokoh masyarakat di 8 kota, memberdayakan mereka untuk mengedukasi banyak pemilih melalui komunitasnya masing-masing.

Hadir juga La Ode Irman, Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, bersama perwakilan dari Bawaslu, Siberkreasi, ICT Watch dan WhatsApp. 

Acara dilanjutkan dengan workshop tentang 'Cek dan Laporkan Hoaks' yang disampaikan oleh digital youth ambassadors JaWAra Internet Sehat, program literasi digital yang dijalankan oleh WhatsApp dan ICT Watch.

“Untuk memperkuat pencegahan pelanggaran dan sengketa proses Pemilu, kami bekerja sama untuk menjangkau masyarakat luas melalui workshop literasi digital dan materi edukasi. Harapannya, daya kritis masyarakat meningkat, kemudian mampu mengidentifikasi dan melawan misinformasi Pemilu,” ujar Anggota Bawaslu, Lolly Suhenty.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya