Jalan Terjal Nenek Moyang Mesir Menuju Surga

Kitab kematian Mesir.
Sumber :
  • Wikipedia

VIVA Tekno - Seperti banyak budaya yang dimiliki para nenek moyang, orang Mesir Kuno memiliki sistem kepercayaan yang kaya tentang akhirat.

Difasilitasi Mesir, Hamas dan Fatah Berembuk untuk Persatuan Palestina di Kairo

Mereka melihat kematian hanya sebagai awal dari perjalanan panjang dan sulit menuju keabadian.

Dipenuhi dengan rintangan dan setan, jalan menuju surga adalah jalan yang berbahaya bagi orang Mesir Kuno yang telah meninggal dunia.

Presiden Mesir Tiba-tiba Ditemui Direktur CIA di Kairo, Bahas Apa?

Oleh karena itu, Kitab Orang Mati berfungsi sebagai panduan untuk membantu orang yang meninggal menavigasi medan supernatural ini.

Terlepas dari namanya, Kitab Orang Mati bukanlah sebuah buku. Sebaliknya, itu adalah kumpulan mantra yang ditulis selama sekitar 1.000 tahun yang tidak memiliki urutan, struktur, atau narasi formal.

Bawaslu Lampung Respons Video Cabup Mesuji yang Janjikan Syafaat dan Surga ke Pemilihnya

Masing-masing mantra ini dirancang untuk membantu orang mati mengatasi tantangan khusus yang mungkin mereka temui di dunia bawah.

Berbagai mantra kombinasi ini dapat ditemukan pada papirus yang ditempatkan di pekuburan di samping mayat.

Mantra paling awal ini dilukiskan pada objek di dalam ruang pemakaman keluarga kerajaan Mesir sekitar 2400 SM yang dikenal sebagai Teks Piramida.

Versi selanjutnya - dikenal sebagai Teks Peti Mati - ditulis di peti mati elit non-kerajaan, sebelum koleksi tersebut diedit ulang pada abad ke-16 SM dengan judul 'The Book of Coming Forth by Day'.

Buku itu dijual oleh para juru tulis dan kemudian dilihat sebagai bagian penting dari perlengkapan bagi mereka yang bersiap untuk keluar dari dunia orang hidup.

Biasanya, manusia yang usianya sudah tua hanya akan membeli bab tertentu dan tidak ada makam yang pernah ditemukan dengan koleksi mantera secara lengkap.

Mumi menjerit asal Mesir.

Photo :
  • Arab News

Baru pada 1842, koleksi itu kemudian dikenal sebagai Kitab Orang Mati, ketika Ahli Mesir Kuno Jerman, Karl Richard Lepsius menerbitkan teks tersebut dengan nama tersebut.

Berbagai mantra dalam Kitab Orang Mati Mesir dirancang untuk membantu mereka yang sudah tiada mengatakan hal yang benar pada waktu yang tepat, untuk menghindari pemusnahan dan mencapai akhirat yang kekal.

Menurut kepercayaan Mesir Kuno, orang mati diharuskan melakukan perjalanan melalui dunia bawah untuk bertemu dengan Dewa Osiris, di mana mereka akan diadili sesuai dengan kebenaran yang mereka jalani.

Namun, jalan ini dijaga oleh monster-monster yang menakutkan dan hal-hal gaib lainnya yang harus ditenangkan atau dijinakkan di sepanjang jalan, seperti dikutip dari situs IFL Science, Kamis, 13 Juli 2023.

Banyak mantra dalam Kitab Orang Mati berfungsi untuk mempersenjatai korban dengan frase yang dapat diucapkan untuk mengalahkan musuh-musuh.

Yang lain berisi jawaban atas banyak pertanyaan yang diajukan para dewa kepada orang mati saat melanjutkan perjalanan.

Mereka yang berhasil mencapai Osiris kemudian diminta untuk menyebutkan nama masing-masing dari 42 dewa yang membunuh jiwa orang mati.

Setelah itu mayat harus melafalkan apa yang disebut 'pengakuan dosa ', menegaskan bahwa mereka telah menjauhi diri dari 42 dosa yang berbeda - mulai dari pembunuhan hingga pencurian - selama hidup.

Hanya setelah semua tantangan ini diselesaikan, hati almarhum akan ditimbang dengan timbangan bulu.

Jika timbangannya seimbang, individu tersebut dinilai bebas dari dosa dan diberikan pintu masuk ke akhirat.

Namun, mereka yang dosanya berat akan membuat penimbangan berat sebelah dan dikutuk selama sisa hidup di akhirat.

Pada akhirnya, Kitab Orang Mati Mesir tidak akan bisa menyelamatkan hidup seseorang yang penuh dosa.

Ketua ASFA Foundation, Komjen Pol (Purn) Dr. Syafruddin Kambo, diterima oleh Grand Syaikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad At-Thayyib di kantornya di Kairo Mesir 3/11/2024

Syafruddin Kambo Kunjungi Al Azhar Mesir, Bahas Kerja Sama Perdamaian Dunia

Ketua ASFA Foundation, yang juga mantan Wakapolri, Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo, berkunjung ke Al Azhar di Kairo, Mesir untuk membahas kerja sama perdamaian dunia.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024