Kesepian Menyebabkan Volume Otak Menyusut dan Gejala Demensia

Ilustrasi kesepian.
Sumber :
  • U-Report

Jakarta – Isolasi sosial pada orang tua dapat menyebabkan volume otak menyusut. Kurangnya kontak sosial, dan kehilangan stimulasi otak yang berasal dari percakapan atau komunikasi, telah dikaitkan dengan demensia.

Orang Tuanya Dinyinyiri Netizen, Maia Estianty Pasang Badan dan Bilang Begini...

Para peneliti ingin memahami bagaimana isolasi atau kesepian memengaruhi otak, jadi mereka mengamati 8.896 orang berusia 65 tahun ke atas, yang menjalani pemindaian MRI.

Para relawan kasus dalam penelitian ditanya seberapa sering mereka berhubungan dengan kerabat dan teman yang tidak tinggal bersama mereka, seperti bertemu atau berbicara di telepon. Mereka dapat memilih jawaban setiap hari, beberapa kali seminggu, beberapa kali sebulan atau jarang.

Avatar Ajaib Bisa Jadi Solusi untuk Penderita Alzheimer dan Demensia

Ilustrasi otak manusia.

Photo :
  • U-Report

Hasilnya, orang dengan tingkat kontak sosial terendah memiliki volume otak yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan mereka yang paling banyak melakukan kontak sosial.

Bahaya! 8 perubahan besar pada anak di Indonesia pasca-1980-an

Menurut laporan Daily Health, total volume otak mereka, yang merupakan jumlah materi putih dan abu-abu, sebagai persentase dari total volume di dalam tengkorak, adalah 67,3 persen pada kelompok kontak terendah dibandingkan dengan 67,8 persen pada kelompok kontak tertinggi.

Mereka yang sering merasa kesepian juga memiliki volume otak yang lebih rendah di daerah otak termasuk hippocampus dan amigdala, yang berperan dalam memori dan terkait dengan demensia.

Hippocampus adalah salah satu area pertama yang terkena penyakit Alzheimer.

Mungkin kurangnya kontak sosial mempercepat penyusutan otak secara bertahap yang terjadi seiring bertambahnya usia. Namun, orang yang terisolasi juga cenderung memiliki gaya hidup yang lebih tidak sehat, yang mungkin berdampak buruk bagi otak mereka.

Dr Toshiharu Ninomiya, penulis senior studi tersebut, dari Universitas Kyushu di Jepang, mengatakan: “Isolasi sosial adalah masalah yang berkembang untuk orang dewasa yang lebih tua. Hasil ini menunjukkan bahwa memberikan dukungan bagi orang-orang untuk membantu mereka memulai dan mempertahankan hubungan mereka dengan orang lain, mungkin bermanfaat untuk mencegah atrofi otak dan perkembangan demensia,” jelasnya.

Hubungan antara kurangnya kontak sosial dan otak yang lebih kecil, yang ditemukan pada orang Jepang yang lebih tua, ditemukan sebagai kasus bahkan ketika faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi otak, termasuk berat badan, kebiasaan merokok dan alkohol seseorang dan apakah mereka menderita diabetes.

Namun studi yang diterbitkan dalam jurnal Neurology mencatat bahwa orang yang kehilangan volume otak mungkin mengalami perubahan kepribadian, seperti menjadi lebih apatis atau tak peduli dengan sekitar. Itu mungkin menyebabkan mereka lebih jarang bersosialisasi dengan orang lain.

Ilustrasi kesepian.

Photo :
  • U-Report

Orang-orang yang terisolasi secara sosial dalam penelitian ini juga memiliki area kerusakan otak yang lebih kecil, yang disebut lesi materi putih, daripada orang-orang yang sering melakukan kontak sosial.

Proporsi volume intrakranial yang terdiri dari lesi materi putih adalah 0,30 persen untuk kelompok yang terisolasi secara sosial, dibandingkan dengan 0,26 untuk kelompok yang paling terhubung secara sosial.

Para peneliti menemukan bahwa depresi, yang terkait dengan penyusutan otak, sebagian menjelaskan hubungan antara isolasi sosial dan volume otak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya